Akibat Kali Tercemar Limbah B3 Para Petani Desa Sukadamai Cikupa Menjerit Gagal Panen, ini Keluh Kesahnya

Akibat Kali Tercemar Limbah B3 Para Petani Desa Sukadamai Cikupa Menjerit Gagal Panen, ini Keluh Kesahnya

Smallest Font
Largest Font

PETIRNEWS | Tangerang - Para petani yang tergabung dalam kelompok tani yang berada di Kampung Gebang Desa Sukadamai serta Kelurahan Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, menjerit karena mengalami kegagalan panen, padi yang tadinya sudah tumbuh subur dan sebentar lagi akan panen namun akibat mengalami kekeringan dan saat disiram pake air kali namun akhirnya padi malah pada membusuk hingga mati, hasil dari penelusuran ternyata air kali sudah tercemar oleh limbah B3.

Sejumlah awak media yang tergabung dalam Forum Media Cikupa Ngahiji setelah mendapat pengaduan dari para petani, langsung melakukan investigasi ke lokasi Pesawahan yang ada di Kampung Gebang Desa Sukadamai dan Kelurahan Bunder. Kamis (5/9).

Menurut salah satu petani Edi, bahwa kejadian gagal panen yang paling parah baru di alami tahun ini, para petani mengalami kekeringan di setiap tahun sudah biasa namun untuk tahun ini di alami paling parah, padi yang di tanam ini sebentar lagi mau panen dan padi saat ini ada dalam posisi sangat membutuhkan air, karena saat ini lagi musim kemarau sehingga sawah mengalami kekeringan, agar padi tumbuh subur maka kami mengambil air dengan cara menyedot dari kali tapi apa yang terjadi malah padi mati membusuk.

"Kami menyedot air dari kali untuk menyiram padi, namun akibatnya sangat fatal padi membusuk dan akhirnya mati mengering, ini salah satu penyebab yang mengakibatkan gagal panen, di duga kuat air kali sudah tercemar limbah B3," ungkap Edi.

Dengan penuh haru para petani berkeluh kesah kepada para awak media, dan meminta kepada aparatur pemerintah mulai dari Kepala Desa, Lurah, Camat dan Bupati agar mencari solusi yang terbaik bagi kesulitan yang di alami para petani yang gagal panen ini.

"Kami Berharap kepada aparatur pemerintah mulai dari Kades, Lurah, Camat dan Bupati agar bisa memberikan solusi yang terbaik," 

"Permintaan kami minimal ada sumur bor agar bisa menyiram padi, dan pergantian biaya tanam sawah, soalnya biaya sawah lumayan tinggi perpetak bisa di angka 2 juta hingga 3 juta," pungkas Edi.

Kepala Desa Sukadamai Sukiyat, saat di konfirmasi melalui WA terkait persolan gagal panennya para petani ini, hanya menjawab, "Siap Pa Bos," Minggu (8/9). (Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author