Historis dan Implikasi Runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani Terhadap Pemikiran dan Ideologi dalam Dunia Islam

Historis dan Implikasi Runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani Terhadap Pemikiran dan Ideologi dalam Dunia Islam

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Dede Amelia, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir
Prodi Komuniksi dan Penyiaran Islam semester 6


A.    Sejarah Runtuhnya Ottonom Turki Utsmani
History sejarah Islam pada tahun 923-1342 Hijriyah merupakan masa kekuasaan kekaisaran Turki Utsamani yang tercatat sebagai periode terpanjang dalam sejarah Islam. Kekaisaran Turki Utsmani merupakan pusat pemerintahan atau khilafah Islamiyah, karena menjadi pemerintahan Islam yang sangat kuat pada masa pemerintahannya, bahkan menjadi Negara paling besar di dunia, yang menjadi peran menjaga dan mengamankan kaum muslimin selama kurang lebih 5 abad.
Di dalam jejak history Kejayaan kekhalifahan Turki Utsmani pada abad pertengahan telah tercatat dalamsejarah dunia karena begitu luasnya daerah kekuasaan Turki Utsmani.
 Ibu kota Turki Utsmani yaitu Istambul, berada di Laut Hitam dan Laut Tengah yang menyatukan antara langsung daratan Asia dengan daratan Eropa. Meskipun daulah Turki Utsmani sangat kuat dan bisa bertahan selama berabad-abad.    
Pada akhirnya daulah tersebut tiba pada masa permulaan. Kemunduran kekhalifahan Turki Utsmani mulai terlihat setelah Sultan Sulaiman al-Qanuni wafat tahun 1566 M, Turki Utsmani tidak menemukan pengganti Sultan yang kuat. 
Puncak kekuasaan wilayah kekuasaan kekaisaran ottonam terbentang tiga benua asia, afrika, eropa utraka didorong dengan kekuatan angkatan yang luarbiasa, kekaisaran ottonam menguasai jalur perdagangan benua Asia, Afrika dan Eropa. Meski kalangan kehidupan non muslim dinilai kelas dua tapi saat itu kehidupan sejahtera. 
Kekaisran Turki Utsmani mempertahankan wilayah kekuasaan dan perbatasan Islam dengan melakukan ekspansi yaitu mereka berseteru dengan dinasti Shafawiyyah karena memperebutkan wilayah kekuasaan Irak Anatholia. Dinasti shafawiyyah menganut ajaran Syi’ah sebagai kepercayaan agama mereka sedangkan kekaisaran Turki Utsmani menganut ajaran Suni dengan perluasaan wilayah kekuasaan meliputi juga pusat-pusat budaya tinggi Islam perkotaan.
Situasi-situasi yang terjadi pada tahun XIX M adalah fase yang mengantarkan kekaisaran ottonom Turki Utsmani pada keruntuhannya konflik yang semakin memanas dan tajam sehingga pejuangan yang harus dihadapi semakin berat untuk tetap mempertahankan kekhalifahan ottonom Turki Utsmani, terutama pada saat masa kekuasaan Sultan Abdul Hamid II. Masa ini merupakan masa yang sangat rawan dan lemah menghantarkan kehancuran kekhalifahan.
Setelah runtuhnya kekaisaran Turki Ustmani kemudian didirikan OKI (Organisasi Konferensi Islam) di Maroko 25 September 1969, organisai itu memiliki tujuan untuk merespon kepada kebutuhan serta untuk mengatasi permasalahan umat Islam secara kolektif , hal ini disebabkan karena terjadinya tragedi kebakarang di Masjid Al-Aqsa sehingga membuat umat muslim diseluruh penjuru dunia menjadi khawatir. Didirikannya OKI memiliki tujuan untuk memperkuat solidaritas dan keerjasamam serta untuk mempromosikan kepentingan umat Islam ditingkat nasional.
1.    Faktor perluasan  kekuasaan  kekaisaran ottonom sebelum runtuh
a.    Orang-oarng turki yang memiliki kemampuan  dalam strategi perang dengan motivasi memperoleh harta rampasan perang (ghonimah).
b.    Karakter dan sifat masyarakat Turki yang selalu ingin maju dan berkembang dengan menjalankan kehidupan yang sederhana sehingga fokus pada tujuan penyerangan.
c.    Memiliki semangat jihad yang tinggi dengan bercita-cita ingin mengembangkan letak kota Istanbul  sebagai Kota kerajaan yang sangat startegis sehingga mendorong kesuksesan perluasan wilayah Islam ke bagian Asia dan Eropa.
d.    Kacaunya kerajaan-kerajaan yang ada disekitar sehinga menjadi peluang bagu kekaisaran Turki Utsmani untuk meluaskan wilayah kekuasaan Islam dengan mudah.

Sejarah menyebutkan 100 tahun runtuhnya kekhalifahan Turki utsmani tahun 1924 tepat pada tahun 2024 ini dikenal dengan ‘abad turki’. 
B.    Sebab-sebab keruntuhan Turki Ustmani
Pakar sejarah menyebut bahwa penyebab keruntuhan kekhalifahan ottonom Turki ada dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dalam pemerintahan ottonom dan faktor eksternal yang berasal dari bangsa Eropa.
Proses keruntuhan kekaisaran ttonom diawalidengan peristiwa organisasi Turki Muda, kekalahan turki Utsmani dalam Perang Dunia 1, kemudian Musthafa kemal Pasha mengadakan pembaharuan untuk meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmani.
Tahun 1341 H/1923 M Organisasi Nasional Turki yang dipimpin Musthafa Kemal Ataturk menggemparkan dunia Islam dengan mengumumkan Republik Turki dan dia dipilih sebagai presiden pertama.
Sikap Musthafa Kamal yang bengis yang memerintah dengan tangan api dan besi merupakan aksi kriminal paling besar pada abad ke 20 betapa tidak, runtuhnya khilafah sesungguhnya adalah pengkhianatan yang luar biasa, karena hancurnya khilafah berarti berakhirnya penerapan syariat Islam dalam segala sendi-sendi kehidupan dan berakhirnya penyebaran risalah Islam keseluruh pelosok negeri.
Musthafa Kamal Attaturk merubah Turki menjadi sebuah negara yang sekuler modern dalam pandangan Musthafa Kamal kekhalifahan Utsmaniyah adalah struktue “gila” yang dilandaskan di atas pondasi keagamaan yang rapuh, menurutnya sisa-sisa dinasti ottonom harus di berantas. 
Peraturan dan pengadilan agama yang tertinggal atau kuno harus segera dirubah dengan hukum modern perdata dan ilmiah.
Akibatnya sekolah-sekolah agama juga mutlak harus dialihkan kepada sekolah-sekolah pemerintah yang sekuler, menurut kemal, negara dan agama harus dipisahkan.

2.    Faktor-Faktor Runtuhnya Ottonom Turki Utsmani

Jejak history  keruntuhan kekaisaran Turki Utsmani dibagi menjadi dua bagian, yaitu secara internal dan eksternal
a.    Faktor internal
1.    Luasnya wilayah kekaisaran Turki Utsmani dan buruknya sistem pemerintahan yang ditangani oleh orang-orang yang melanjutkan kepemimpinan yang kurang ahli. Administrasi pemerintahan yang kewalahan dalam mengurus suatu negara yang memiliki luas kekuasaan yang amat luas, rumit dan kompleks.
2.    Penduduk yang heterogenitas karena luasnya wilayah mencakup Armenia, Irak,Mesir, Yaman, Asia Kecil, Siria, Hijaz, Libia, Yunani, Albania, Yugoslavia, dan lain-lain. Luasnya wilayah memnyebabkan ragamnya etnis pendudu dari segi ras, bahas, serta adat istiadat. Sehingga memerlukakan sebuah organisasi yang kuat dan besar.
3.    Tumbangnya sistem perekonomian negara karena biaya peperangan yang boros dan mengalami kekalahan yang terus menerus.

b.    Faktor Eksternal
1.    Faktor Teknologi
Bangsa Barat mulai mengembangkan ilmu teknologi dengan membuat kapal sehingga langsung dapat berlayar berdagang langsung ke samudera Hindia dengan rute perdagangan artenatif, teknologi kompas lebih gencar, sehingga kekaisaran ottonam kehilangan eksistentsinya. Benua Amerika ditemukan semakin menambah eksistensi bangsa Barat.
Ketika kekaisaran ottonam ingin ikut menguasai samudera Atlantik dan Hindia namun rencana tersebut digagalkan oleh bangsa Eropa yang jauh lebih maju seperti Portugal dan Spanyol.
Pada 1789 secara sosial perancis mengalami revolusi menyebarkan paham demokrasi, liberalisme, dan nasionalisme kerajaan ottonam. 
Sehingga, mengakibatkan pemberontakkan yang menginginakan kemerdekaan terjadi dimana-mana.
Sepanjang abad 19 berbagai tindakan makar terjadi diberbagai wilayah Posnia, Albania, Makedonia dan khususnya di Yunia kekaisaran ottoman, bahkan Mesir yang saat itu yang menjadi negara bawahan ottoman mencoba untuk ikut memberontak.
2.     Faktor Politik
Kekaisaran ottoman tertinggal dari bidang politik tertinggal dari negara Eropa lain dalam hal sentralisasi kekuasaan, sehingga otoritas sultan semakin melemah, ekiasraan ttoman tidak tinggal diam.
Akhir abad 18 berbagai reformasi mulai dilakukan khususnya dalam bidang moderenisasi militer sehingga mengundang 
penasehat militer asing utuk melatih militer ottoman dan mengirim perwira-perwira terbaiknya untuk menimba ilmu dikedua negara tersebut, tetapi ironisnya hal ini semakin menyebarluaskan pemahaman filsafat-filsafat Barat khususnya di tubuh perwira ottoman.
Kemudian sebagian dari mereka mulai membentuk organisasi bawah tanah yaitu Kesatuan Untuk Persatuan dan Progres yang dikenal dengan sebutan Turki Muda.
Organisasi Turki Muda melahirkan cinta nasionalisme pada rakyat turki, pada tahun 1908 organisasi Turki Muda berevolusi dengan mengubah kekaisaran ottoman menjadi monarki konsustional.
Namun, harapan Turki Muda masih jauh dari kenyataan yang sebenarnya, dibawah pimpinan tiga jenderal yaitu Talaat Pasha, Djemal Pasha dan Enver Pasha bidang militer semakin menurun.
Pada tahun1914 tanpa sepengetahuan besar kabinet Enver Pasha melakukan kerjasama dengan Jerman pada saat Perang Dunia 1 dengan menjadi sekutu Jerman dengan tujuan untuk mecari sekutu untuk melwan Rusia, turki mengirimkan pasukan sebanyak delapan ratus ribu prajurit namun mengalami kekalahan sehingga pasukan yang tersisa menjadi seratus ribu.
pada saat turki mengalami kekacauan yang sangat luarbiasa ketiga jenderal tersebut pergi melarikan diri sebagian aset perdagangan dan perlabuhan ottoman dikuasai asing dan wilayah di Afrika telah diambil alih, sehingga ottoman semakin terhina.
3.    Pengaruh gaya hidup Barat
Pengaruh gaya Barat yang sangat cukup besar pada masyarakat Turki sehinga menyebabkan mereka meninggalkan perkembangan pendidikan dengan dasar agama Islam, karena terlena dengan luasnya wilayah kekuasaan.
4.    Lahirnya gerakan nasionalisme pada orang-orang turki dari bangsa Barat yang dahulunya patuh dan tunduk kepada kekaisaran Turki Utsmani.
5.    Ekonomi yang merosot diakibatkan karena peperangan yang terus menurus sehingga menyebabkan perekonomian negara menjjadi turun , sementara pendapatan semakin menurun dan kebutuhan belanja semakin membesar.
6.    Munculnya stagnasi dalam bidang keilmuan sedangkan teknologi kerajaan Ustmani kurang mumpuni dalam pengembanganilmu kekuatan kemiliteran. Efek kemajuan militer yang tak sanggup diimbangi persenjataan musuh dari Eropa lebih modern.
7.    Lahirnya Budaya Pungli
Pungli adalah perbuatan yang sudah marak terjadi di tengah-tengah kerajaan Turki Utsmani yang terjadi di dalam istana maupun di luar istana, hingga tak jarang setiap jabatan yang akan diduduki memerlukan suap atau sogokan yang bernilai fantastis untuk bisa mendapatka jabatan, mengakarnya budaya pungli ini mengakibatkan penguasa semakin rapuh dan kotor.

Dampak Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani
Runtuhnya kekhalifahan menyebabkan dampak buruk pada beberapa bidang yaitu:
a.    Bidang pendidikan
Kekuatan Barat sangat cepat memberlakukan peraturan dan hukum mereka dengan menggantikan hukum Islam yang sudah ada di negara-negara Islam dengan mengubah kurikulum pendidikan agar menghasilkan generasi yang sepemahaman dengan nilai-nilai  Barat dan membenci sehingga memusushi keyakinan dan hukum Islam, sehingga setiap upaya untuk mengembalikan atau mengenalkan kekhalifahan dipandang suatu tindakan teroris atau kriminal.
b.    Bidang militer
Kekuatan militer yang berada di negeri-negeri Islam menjadi bawahan negara-negara imperialis-kapitalis Barat untuk mempertahankan sistem kehidupan sekuler dan kapitalis Barat.
c.    Munculnya negara Israel di tanah rampasan milik umat Islam
Pada saat Khilafah Ottonom berkuasa, keinginan Yahudi untuk mendirikan negara Israel di tanah Islam yaitu Palestin tetapi gagal total, namun masalah baru muncul ketika ada pembagian wilayah oleh negara-negara imperialis akibat konstelasi politik akibat hancurnya Khilafah, akhirnya Israel berdiri pada tahun 1948.
d.    Hancurnya sitem ekonomi
Pemahaman sekuler dan sistem kapitalisme sudah menyebar di kehidupan Bangsa Turki pemahaman yang memisahkan agama dan kehidupan sehingga melahirkan paham kebebasan (freedom/liberalism).
Pada akhir abad ke 19 ada dua gerakan yang mempunyai pengaruh besar pada dunia Muslim kontemporer yaitu:
1.    Gerakan nasionalisme sekuler 
Sebuah gerakan yang berusaha meraih kemerdekaan dari penguasa Eropa dengan tujuan untuk mengembangkan instusi sosial yang sesuai dengan pemahaman modern.
2.    Gerakan Islam
Gerakan Islam ini memiliki tujuan dengan gerakan nasionalisme sekuler, tetapi C. berbeda dalam pendekatan terhadap perubahan masyarakat. 
D. Dampak Kejatuhan Turki Utsmani
1. Dampak kejatuhan Turki Utsmani pada peran Islam Politik di Indonesia
1)    Perubahan Sturktur Kekuasaan Pemerintahan
Saat runtuhnya kekaisaran Turki Ustmani, semua struktur kekuasaan di dunia Islam beruba menjadi drastis. hal ini juga berpengaruh pada perubahan kekuasaan yang berada di Indonesia karena Indnesia sendiri termasuk negara yang berpeghuni mayoritas Muslim.
2)    Pengaruh terhadap gerakan Islam
Gerakan Islam sendiri di Indonesia mengalami dampak perkembangan dari jatuhnya Turki Ustmani, karena Turki Utsmani merupakan model pergerakan Islam yang ada di Indonesia.
3)    Perubahan Pradigma Politik 
Dampak runtuhnya kekaisaran Turki Ustmani menyebabkan perubahan pemikiran politik dunia Islam yang ada di Indonesia.
4)    Pemahaman dan pemikiran terhadap Islam Politik
Kejatuhan Turki Ustmani memberikan dampak dan pengaruh pada konsep pemahaman dan pemikiran Islan politik yang berada di Indonesia , jatuhnya Turki Ustmani menjadi peristiwa yang bersejarah bagi umat Islam dan menjadi titik tolak untuk merenungkan kembali apa yang sudah terjadi dan dilakukan bagaimana peran dan posisi Islam politik yang berada di Indonesia. Dan jatuhnya Turki Ustmani tbe.rdampak kompleks pada peran dan posisi Islam politik di Indonesia

2. Pengaruh antara Kejatuhan Turki Ustmani pada Islam Politik di Indonesia
Kehancuran kekhalifahan Turki Utsmani sangan berdampak bersar terhadap peran islam politi di Indonesia, dimana berbagai peristiwa-peristiwa kebobrokan terjadi di mulai dengan pelecehan Islam, pembunuhan ulama, kriminalisasi ulama, serta peristiwa-peristiwa lainnya yang mengkambing hitamkan Islam. Namun kondisi yang yang sangat parah menonjol pada aspek keilmuan yang mana banyak keilmuan-keilmuan yang diadopsi dari peradaban Barat sehingga  terjadi pergeseran nilai agama Islam. Sehingga menyebabkan  umat Islam sendiri merasa asing jika nilai Islam sendiri diterapkan karena sudah tercucinya pikirn dengan peradaban barat.
3. Faktor-faktor penghambat peran Islam politik di Indonesia    
1) pergeseran ideologi
Setelah jatuhnya Turki Ustmani, terjadi perubahan ideologi dan pemikiran di dalam dunia Islam termasuk di Indonesia yang banyak menganut pemaham sekuler, prularisme dan komunisme.
2). Tidak stabilnya politik
       Ketidakstabilan politik di dunia Islam menyebabkan terhambatnya peran politik Islam di indonesia
3). Hancunya Umat Islam
           Hancurnya pusat kekuasaan kekaisaran Turki Ustmani menyebabkan perpecahan dan kehancuran antara umat islam, dan ini menjadi penghambat peran Islam politik di Indonesia.
4. peran dan posisi Islam politikdi Indonesia
Dengan menggunakan pendekatan poltik behavioral, menggunakan pemahaman tentang bagaimana posisi dan peran Islam politik di Indonesiadapat dilakukan melalui mendalami analisi individy dan umat muslim dalam konteks politik Indonesia yang rumit.
5. Trend Kebangkitan Islam Politik di Indonesia
1). Peran organisasi Islam
     Organisasi-organisasi Islam yang beridiri di Indonesia seperti Persis, Muhammdiyah, Nahdatul Ulama, Persarikatan Oelama Indonesia, Al-Irsyad, Mathlaul Anwar memiliki peran yang begitu besar terhadap politik di Indonesia, organisasi tersebut tidak hanya betkiprah di bidang pendidikan atau keagamaan saja melainkan berkiprah pula di bidang politik.
2). Pengaruh Islam konservatif
Kebangkitan Islam yang konservatif di indnesia lebih memfokuskan pada moralitas, nilai-nilai agama serta kepatuhan terhadap ajaran Islam.

Saran dan Rekomendasi
Mengetahui sejarah Islam Khususnya sejarah kekhalifahan Turki Utsmani sangatlah penting bagi negara-negara Islam dan mengambil hikmah untuk menjadi tolak ukur kemajuaan pada negara-negara Islam yaitu:
1.    Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan bagaimana kekhalifahan Turki Utsmani Runtuh
Hal ini bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi negara Islam agar sejarah tak terulang kembali.
2.    Meninggalkan kehidupan hedonis dan kembali kepada ajaran Islam 
Perilaku hedonis dapat melupakan dan melalaikan tujuan yang
 akan di capai oleh suatu negara
3.    Menjauhi pemahamn yang sekuler
Sejatinya Islam agama yang sangat sempurna, dalam segala aspek-asepek kehidupan muslim ajaran Islam tidak bisa dipisahkan dengan perkara apapun termasuk pemerintahan.


DAFTAR PUSTAKA

Bari Muhammad, 2023, Dampak Kemunduran Kerajaan Turki Usmani Terhadap Pendidikan
Beggy Miranda, 20222 Dinasti Utsmani Dalam Sejarah Peradaban Muslim Di Turki, Al-Bahru Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam
Miftahul Janah, 2019, Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani 3 Maret 1924
     Miftah H. Yusufpati, 2024, Sejarah 100 Tahun Runtuhnya Turki Utsmani Tahun 1924 Zainal Nur Aliyah, 2016, Analisis Tentang Dekemalisasi Di Turki Pasca Ataturk
Mulyati Sri, 2014, Transformasi Budaya Dari Khilafah Turki Utsmani Menuju Republik Turki Modern Program Studi Sastra Arab FIB UNS Guru Sekolah Dasar Kelas 2C
Wakyudi, 2019 Sejarah Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani, Program Studi Pendidikan.
M. Bisri Djalil, Kemunduran Dan Perkembangan Politik Turki Utsmani, STAIN Kediri dan DPK STAIM Kertosono Nganjuk, 2017.
Zuhdi Lutfi Muhammad, 2020, Pengaruh Kejatuhan Khilafah Turki Ustmani Terhadap Perubahan Paradigma Pembangunan Negara-Negara Indonesia, Universitas Indonesia, volume 7, halaman 17.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author