Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani dan Dampaknya Pada Pendidikan Islam yang Merosot

Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani dan Dampaknya Pada Pendidikan Islam yang Merosot

Smallest Font
Largest Font

PETIRNEWS | JAKARTA - Historisme 
Asal-usul dan Masa Kejayaan Turki Ustmani.

Negara yang berada diantara dua benua wilayah yang terletak dibenua Asia dengan luas 790.200 km2, dan luas wilayah 24.378 km2 benua eropa dengan total luas wilayah 814.578 km2. Peradaban islam, peradaban Romawi, Arab, serta pengaruh negara barat modern adalah warisan Turki Utsmani, Turki Usmani juga menjadi jembatan antara timur dan barat karena letak geografisnya yang sangat strategis, Bangsa Turki menurut beberapa studi diperkirakan berasal dari benua asia tengah.
Warisan atau peninggalan yang mendalam bagi masyarakat Turki ialah Peradaban Islam Turki yang terpengaruh Peradaban Islam arab dan persia. Sejarah mengungkapkan bahwa Islam itu tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Allah atau sang pencipta saja, akan tetapi Allah juga mengatur kehidupan manusia baik dari segi sosial bahkan bernegara.

Bangsa Turki dari Kabilah Qayigh Oghus yang merupakan anak suku Turkey yang mendiami Gurun Gobi sebelah Barat adalah yang mendirikan Turki.  Dengan adanya dukungan militer kerajaan Turki yang pada awalnya hanya memiliki wilayah yang kecil perlahan maju dan tidak berapa lama akhirnya mempunyai Kerajaan yang luas dan besar. Sejak abad ke-13 sampai ke- abad 19 Turki Usmani berkuasa dengan Raja pertama Turki ustmani Ustman dengan gelar padisya Alu Ustman.

Semenanjung Balkan, Asia kecil, Arab Timur Tengah, Mesir, dan Afrika Utara merupakan bagian wilayah Turki ustmani, yang  berkuasa dengan 37 sultan Selama 7 abad. Putra Erthoghrul Ustman inilah yang dianggap sebagai pendiri  Kerajaan Utsmani yang memimpin setelah Erthogul meninggal.Dedi Supriyadi, M.Ag 2008 “Sejarah Peradaban Islam”.Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Menyumbangkan wilayah Islam adalah prestasi yang dimiliki oleh Turki Utsmani, dari Asia hingga Eropa berhasil mereka ekspansi dan mampu menaklukan konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dan dengan dikuasainya konstantinopel mampu membuka peluang ekspansi Eropa menjadi sukses.
Ditangan Sultan Sulaiman I lah Puncak kejayaan Turki utsmani karena berhasil meluaskan wilayah ekspansi. Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika, Hijaz, Mesir, Armenia, Irak, Balkan, Bosnia, Yunani, Hongaria, Asia kecil, Rumania, dengan tiga lautan yakni Tengah, Hitam dan Merah. Wilayah kekuasaannya dimulai dari Asia, Afrika dan Eropa Timur dan salah satu daulah yang paling lama berdiri.
Ada 4 orang sultan yang menduduki Masa puncak Kejayaan Turki Utsmani yaitu Sultan Bayazid I (1389-1403 M) yang paling ditakuti di Eropa, Sultan Muhammad II (1451-1484 M) Sang Penakluk yang bergelar "Al-Fatih" dia dapat menaklukkan konstantinopel dan mengalahkan Bizantium yang sudah direncanakan oleh oleh sultan Bayazid, anaknya Sultan Salim I (1512-1520 M) dan sultan Al-Qanun (1520-1566 M). Kerajaan Turki Utsmani Pada masanya telah memiliki beberapa kemajuan yang diraih meliputi, Pemerintahan, Militer, Maritim, bidang Pendidikan serta Ilmu Pengetahuan Teknologi, bidang seni dan kebudyaan dan Bidang keagamaan ()Uliyah Taqwatul 2021 Kepemimpinan kerajaan Turki Ustmani: Kemajuan dan Kemundurannya, IAI An-Nur Lampung)
Sejarah Berdirinya Organisasi Konferensi Islam.

Seiring berjalannya waktu terbentuklah OKI, yang didirikan berdasakan KKTTI (keputusan Konferensi Tingkat Tinggi Islam) pertama yang diadakan di Rabat pada tanggal 22-25 September 1969, atas reaksi dunia islam, dipicu oleh serangan pembakaran terhadap masjid Al-Aqsa, tempat suci yang ke tiga dalam islam dan terletak di Yerusalem yang diduduki Israel, oleh seorang Yahudi ekstremis dari Australia pada tanggal 21 Agustus 1969. Nama organisasi tersebut akhirnya diubah menjadi  OKI atau organisasi kerjasama Islam pada pertemuan Dewan Menteri Luar Negri (CFM) Ke-38 yang diselenggarakan di Astana pada 28-30 juni 2011.https://kemlu.go.id/portal/id/read/129/halaman_list_lainnya/organisasi-kerja-sama-islam-oki    
 organisasi dengan anggota 57 negara islam atau berpenduduk masyarakat yang mayoritas Islam di Kawasan Asia dan Afrika. Tujuan dibentuknya OKI antara lain ditujukan untuk menambah solidaritas keislaman di antara negara yang termasuk anggota, mendukung keamanan dan perdamaian internasional, kerja sama antar negara anggota dikordinasikan, dan melindungi tempat suci islam serta membantu perjuangannya rakyat palestina. OKI pada mulanya adalah organisasi yang banyak mengurus masalah politik yang berbasis organisasi internasional terutama Maslah Palestina perlahan berubah menjadi wadah kerjasama dari berbagai bidang Selian politik, yakni ekonomi, sosial, budaya serta Ilmu pengetahuan antar negara muslim yang lain.
OKI merupakan forum yang digunakan untuk menyuarakan dukungan nya pada rakyat Palestina. Sebagai refleksi nasional negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak. Keanggotaan Melalui OKI, Indonesia juga memberi perhatian pada dinamika di Afghanistan. Pada 19 Desember 2021, OKI menyelenggarakan Konferensi Tingkat Menteri Luar Bisa (KTM-LB) di Islamabad, paksitan.https://www.mfa.gov.tr/OIC.en.mfa
Sebab Kemunduran Peradaban Kejayaan Turki Utsmani
Kemunduran bahkan kejatuhan Kerajaan rentan terjadi karena Sistem birokrasi kerajaan Turki yang terlalu bergantung pada kemampuan seseorang sultan dalam mengendalikan pemerintahan. Kerajaan Turki Ustmani mengalami kemunduran pada masa setelah Sultan Sulaiman Al- Qanuni tepatnya pada masa Sultan Salim II.
Karena Kesuksesan kesultanan Ustmaniyah serta karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luar mampu membuat negara barat terpukau. Dimulai pada abad ke-18 kemunduran Turki Utsmani dimulai denga beberapa Faktor eksternal seperti gagasan barat tentang sekularisme, liberalisme dan sekularisme pada 1924 yang membuat kemunduran Turki Utsmani. Karena barat termotivasi untuk maju pesat dan baratpun menganeksasi wilayah Islam oleh negara barat hingga akhirnya Turki Utsmani kehilangan dan takluk.
Faktor-faktor yang dapat menghancurkan Turki Utsmani terbilang banyak seperti wilayah kekuasaannya sangat luas, lalu rumit untuk menyusun administrasi negara sehingga pemerintahan tidak berjalan dengan baik, banyak penguasa yang berambisi memperluas negara sehingga tidak ada waktu untuk mengurus administrasi negara karena pergi perang terus-menerus.
Faktor kedua, karena wilayah yang luas maka tentu penduduk nya pun banyak dengan berbagai penduduk yang beragam jenisnya maka diperlukan organisasi pemerintahan yang baik dan teratur dan jika organisasi pemerintahan yang baik jika tidak didukung dengan administrasi yang baik membuat pemerintah kewalahan dan menanggung beban yang berat, dan disinilah kekacauan muncul.

Faktor ketiga, penguasa yang lemah, sepeninggal Sulaiman Turki Utsmani ini diperintah oleh Sultan-sultan yang lemah yang ketika mengatur pemerintahan negara tidak benar dan baik yang mengakibatkan pemerintahan jadi kacau, dan kekacaua yang dibiarkan lama-lama semakin parah hingga akhirnya takluk oleh Eropa.
Mustafa Kamal At- Taturuk (1881-1938) yakni sultan terakhir Turki Ustmani telah membuat Turki Ustmani menjadi negara sekuler pada tanggal 1 November 1922 M mengganti kesultanan dan digantinya dengan Turki Republik, dan pada tanggal 29 Oktober 1923 M diresmikan. Mustafa Kamal Attaturk pun berusaha menjadikan Turki sebagai negara sekuler dengan mengeluarkan keputusan pemerintah tentang penghapusan agama dari negara serta menjadikan perundang-undangan dan mahkamah jadi sekuler yang tadinya adalah syariah. (Prof. Dr. H. Syamruddin Nasution, M.ag 2019 “sejarah peradaban islam” Depok: Rajawali pers)
Dampak Keruntuhan Turki Ustmani terhadap Pendidikan 
Tradisi dan budaya dari persia, Bizantium, dan arab digabungkan oleh Kekaisaran Ottoman, berbagai aspek pertukaran budaya masyarakat Ottoman dapat dilihat dari beberapa aspek termasuk penerapan etika dan etiket Persia dalam kehidupan istana, prinsip Bizantium dalam organisasi peerintahan dan taktik militer, serta prinsip ekonomi, masyarakat, dan sains Arab Pendidikan Islam pada masa Ustmaniyah dipengaruhi oleh banyaknya budaya dan iklim politik yang dapat membantu membentuk perkembangan pendidikan Islam. Hingga berujung tercipta nya kekuatan militer yang tangguh dan terciptanya tentara yenisari.
Konflik internal dan Mongolia menyebabkan keputusasaan dan frustasi dan banyak yang berpaling pada Tuhan, dan fatalism. Hanya madrasah satu satunya lembaga pendidikan yang berbasis agama dan pengetahuan pun menjadi terbatas. Karena seperti yang kita ketahui bahwa sanya Mustafa kamal At-taturuk ketika memerintah Turki terus saja berusaha mensekulerkan Turki sampai ia mati, hingga pada abad pertengahan proliferasi terjadi pada karya asli, yang menyebabkan pendidikan Islam menurun.
Pendidikan pada saat itupun hanya mengandalkan hafalan dan kurang kongkret nya kurikulum membuat kemajuan mereka dalam sains dan teknologi juga kurang. Kemajuan militernya tidak sesuai dengan berkembangnya kemajuan mereka dalam sains hingga mereka mendapatkan kekalahan dengan Eropa karena senjata Eropa lebih kuat. Serta penurunan ekonomi berpengaruh pada kemunduran Turki Utsmani.

Gagasan barat tentang sekularisme, nasionalisme dan bahkan sekularisme adalah beberapa faktor yang menyebabkan Kemunduran Turki Utsmani pada tahun 1924. Hukum Islam banyak ditinggalkan baik dalam pemerintahan bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hukum dan peraturan dari kekuatan non-islam dengan cepat diberlakukan setelah jatuhnya Islam, mereka mengganti hukum Islam dengan hukum mereka, mengubah kurikulum pendidikan sehingga menghasilkan generasi yang sesuai dengan nilai barat dan menjauhi islam. (Basri Muhammad 2023 Dampak Kemunduran Kerajaan Turki Ustmani Terhadap Pendidikan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)
Sekularisme muncul sebagai ideologi yang sangat bertentangan dengan Islam karena sekularisme memisahkan agama dalam Negara dan kehidupan sehari-hari yang mana hal ini bertentangan dengan syariah Islam yang menghubungkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan manusia baik dari negara ataupun hal terkecil dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Islam telah mendapatkan kerugian besar karena telah kehilangan atau Hilangnya khilafah atau kekhalifahan sehingga umat Islam harus mendapatkan konsekuensi yang besar karena khalifah yang berperan sebagai pelindung, Islam dan penjag Islam dan para pengikutnya serta negara Islam telah hilang. Tanpa kahlifah umat Islam dan bahkan Islam itu sendiri mudah untuk di hancurkan.

D. Saran dan Rekomendasi 
Seperti kita ketahui bahwasanya daulah turki ustmani adalah salah satu daulah yang sangat berjasa bagi kemajuan islam yang berhasil memberikan wilayah islam yang luas bagi islam, ekspansi islam dari Asia sampai Eropa timur berhasil mereka lakukan. Sultan Bayazid I yang masa kekuasaannya dikenal sebagai penakluk Eropa timur yang sangat ditakuti para musuhnya serta Sultan Muhammad Al-Fatuh (Sang Penakluk) pada tahun 1453 M berhasil merebut konstatinopel yaitu pusat pemerintahan kerajaan Romawi dan memindahkan ibu kota pemerintahan ke konstatinopel yang dikenal dengan Istanbul.
Dan sebagaimana halnya sejarah setiap umat, sejarah islampun mengalami kemajuan dan kemunduran, banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran Turki Utsmani ini seperti salah satunya adalah faktor kelemahan penguasa dimana Sultan terakhir mereka yakni Sultan Mustafa Kemal At-taturuk menghapus sistem pemerintahan yang tadinya adalah kekhalifahan atau kesultanan turki menjadi Turki republik dan bahkan bukan hanya itu ia juga berusaha mensekulerkan Turki dengan mengeluarkan keputusan tentang harus terpisah nya agama dari negara dan mengganti mahkamah dan undang-undang Syariah dengan mahkamah sekuler dan undang-undang sekuler.
Tentu jelas hal tersebut bertentangan sekali dengan ajaran islam atau syariat islam yang harus senantiasa menerapkan sistem syariat islam dalam segala hal atau kehidupan sehari-hari dan tidak memisahkan agama dari negarai. Tidak adanya khalifah yang dapat menjaga umat islam menjadi kesempatan pihak luar untuk menghancurkan Turki ustmani.
Nah, maka dari itu kita sebagai umat muslim harus senantiasa bisa mengislamisasikan kehidupan, seperti apa itu? yakni dengan tidak memisahkan seluruh aspek kehidupan kita dari syariat islam baik urusan negara, Pendidikan dan bahkan kehidupan sehari-hari kita agar senantiasa kehidupan kita dilindungi oleh Allah SWT. Agar kita tidak mendapat kehancuran sama seperti Daulah Turki Ustmani dan sultannya yakni Mustafa Kemal At-Taturuk. Naudzubillah.

Oleh Fina Fauziah

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author