Keruntuhan Turki Utsmani Menjadi Pembelajaran Berharga Bagi Politik Indonesia
Nama : Rika Wati
Prodi : 6 KPI AKHWAT STID
A. Historisme singkat kekhalifahan Turki hingga berdirinya Organisasi (OKI)
Di Asia kecil berdirinya kerajaan Turki Utsmani pada tahun 1281. Wilayah kekuasaan kerajaan ini meliputi daerah Trance (1354) dan Asia Kecil kemudian menguasai selat Dardaneles (1361), Casablanca (1389), dan kemudian menaklukkan Kerajaan Romawi.
Nama pendiri dari kerajaan Ustamni ini yang pertama kali di ambil dari nama kakek mereka yaitu usman bin Ertoghril bin Sulaiman Syah dari suku Qayigh, yaitu menjadi salah satu cabang dari keturunan Oghus Turki, Sulaiman syah singgaj di Azerbaijan dengan 100 pengikutnya mengembara ke Anatolia di Azerbaijan dia sudah meninggal dunia sebelum sampai tujuh, kemudiaan kedudukannya sebagai pemimpinan.
OKI Lahir pada tahun 1969 sebagai seebuah program dan forum diplomatik dan selalu memperkuat kerja sama antara negara-negara islam dengan negara-negara lain. Bahkan bukan hanya itu organisasi ini juga sudah sangat berperan dan memberikan kontribusi bagi banyak orang khusunya bagi stabilitas di dunia Muslim, dan terus memperjuangkan segala hak-hak dan kepentingan umat Islam untuk menuju ketingkat Nasional maupun Internasional. Namun walaupun berbagai tantangan di hadapai oleh sebuah organisasi OKI dan segala kritik tentang organisasi OKI, Tapi perlu kita ketahui dan diakui bahwa organisasi OKI Menjadi salah satu entitas penting dalam politik islam hingga saat ini.
Telah tercatat dalam sejarah Kejayaan kekhalifah Turki Utsmani pada saat abad pertengahan karna sangat luasnya kekuasaan di daerah Turki Utsmani. Istanbul yang dikenal sebagai ibu kotanya Turki Utsmani, berada di laut tengah dan laut hitam yang langsung terhubung dengan daratan eropa dan daratan asia. Kekhalifahan di Turki Utsmani begitu kuat dan dapat bertahan berabad-abad lamanya, dan pada akhirnya kekhalifahan atau daulah Turki Utsmani sampailah di masa permulaan.
Setelah Sultan Sulaiman al-Qanuni meninggal dunia atau wafat pada tahun 1566 M, kekhalifah Turki Utsmani pada saat itu mengalamani kemunduran, dan Turki Utsmani sangat merasa kesusahan untuk menemukan pengganti Sultan Sulaiman al-Qanuni yang kuat.
Pada umumnya mayoritas orang muslim bahkan non muslim pada saat itu mereka mempercayai watak halistik Islam. Sebagai bentuk instrumen ilahiah untuk memahami dan dapat dimengerti semakin luas dan mudah di dunia. Bukan hanya itu, bahkan Islam bukan hanya di pandang sebagai sebuah agama saja namun lebih dari itu, karna di dalam Islam bukan hanya menjelaskan atau menerangkan terkait ilmu agama saja namun ilmu dunia juga, politik, negara bahkan tata cara dan hukumnya semua sudah sangat jelas di terangkan di dalam Islam. Bahkan dari beberapa masyakarat Islam juga di pandang sebagai sebuah masyakarat sipil, sejarah yang lengkap, peradaban yang indah dan lengkap, bahkan agama dan negara juga, dalam hal ini bahwasannya Islam bukan hanya di pandang sebagai sebuah agama namun juga sebagai sistem teologi dan moral, bahkan di dalam Islam tidak adanya tembok pemisah antara hubungan spiritual dan yang temporal, tetapi mengatur semua aspek dalam kehidupan. Bahkan luar biasanya pandangan seperti ini hampir secara keseluruhan diterima semua orang.
Sejarah juga membuktikan bahwa Islam mempunyai peran penting dalam kehidupan politik Islam di Indonesia, ada dua faktor yang terjadi dan menjadi alasan mengapa ini bisa terjadi
1. Umat Islam di Indonesia merupakan mayoritas di buktikan secara kuantitas, sehingga kualitasnya lebih bagus dan baik yang dikenal dan menjadi perhatian di masyarakat
2. Di dalam agama Islam di larangan adanya pemisahan antara hubungan agama dengan negara, karna di antara keduanya punya peran penting dan tidak bisa di pisahkan
Pada abad pertengahan, muncullah tiga kerajaan Islam : kekaisaran safawi di persia, kekaisaran ottonom di Turki, dan kekaisaran mughal di India. Di dunia arab mereka menandai kerajaan-kerajaan yang mengalami kemunduran, dan selama priode klasik mereka mengalami kemajuan. Selama dinasi Abbasiyah umat Islam mencapai puncaknya dan banyak sekali menghasilkan banyak cendikiawan ilmuwan, birokrat, ulama, ekonomi, personel militer dan tentunya masyarakat umum.
Pada saat jatuhnya kekhaliahan Abbasiyah di Baghdad yang pada saat itu di pimpin oleh Hulagu Khan pada tahun 1258, yang ternyata sudah menandai kemunduran kekuasan Islam. Namun., politik Islam mulai mengalami perbaikan dalam hal politik dan mulai kembali pulih. Yang mengakibatkan perbaikan dan kebangkitan kerajaan Ottonom. Safawi dan Mughal, kekaisaran Ottonom adalah yang bertahan lama sampa bertahan dan berlangsung dari tahun 1300 hingga 1922.
Priode penurunan sering di lihat dari abad pertengahan. Namun ternyata di balik itu searah tentang pendidikan di tangan tiga kerajaan sangat menunjukkan kemanjuan kemunduran dan perkembangan. Madrasah yang pada saat itu di dorong untuk menjelaskan dan mengajarkan tentang disiplin Ilmu yang di sampaikan kepada kekaisaran Ottonom. Namun di balik itu terdiri beberapa lembaga pendidikan di kesultanan Utsmaniyah. Salah satunya adalah pada tahun 1331 di dirikan nya sebuah madrasah yang didirikan oleh izmir, dan iklim yang kuat, termasuk kebebasan berekpresi, yang pada saat itu mencerminkan pendidikan di kerajaan safawi. Dan istimewanya pimikiran liberal pada saat itu tidak mempunyai daya tarik. Dan masjid di jadikan sebagai promo kepada masyakarat untuk menjadikan nya sebagai tempat belajar dan mengajarkan tentang keagamaan dan tata cara ibadah. Dan setiap ulama sudah di sediakan masjid-masjid untuk semakin banyak mengajarkan banyak tentang keagamaan. Dan hebatnya lagi mereka sudah menyediakan ruangan khusus bagi setiap santri yang ingin menginap di sana, kalo sekarang kita sebut sebagai sebuah pesantren.
Pada saat pasca keruntuhan Turki Utsmani, ummat Islam di seluruh dunia. Khususnya yang sangat kehilangan istitusi mengayom dan mempersatu adalah daerah di Timur Tengah. Adapun yang pada saat itu berada dalam kendali imperialisme barat adalah Negara-Negara Timur Tengah. Gelombang westernisasi telah banyak mengubah kondisi sosial pada banyaknya masyarakat Islam di wilayah Timur Tengah. Dan pada saat munculnya gerakan politik Islam mulai di awali dengan munculnya sebuah gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Namun Ikhwanul Muslimin itu memunculkan tentang pemikiran-pemikiran tentang Islam politik. Perjuangan umat Islam dan menegakkan dan pembebasan diri dari imperialisme sangat banyak memberikan inspirasi dan menginspirasi gerakan-gerakan politik Islam di daerah dan kawasan Timur Tengah lainnya. Hasan al-Banna dan SayyidQuthb sebagai ketokohan juga menjadi salah satu faktor dinamika Politik Islam di wilayah Timur Tengah pada saat pasca terjadinya Kekhalifahan Turki Utsmani. Seorang yang sangat berpengaruh dan orang yang bisa di sebut bahkan layak untuk mendapatkan julukan orang hebat adalah Sulaiman yang lahir di kota Trabzun. Di kawasan pantai laut hitam pada tanggal 6 November 1494 M. Sulaiman al-Qanuni adalah putra dari sultan salim I. Bahkan beliau sejak kecil sudah di ajarkan banyak tentang keilmuan sejarah oleh ayahnya, sastra, teologi serta taktik militter. Bahkan ketika beliau sudah menjadi sultan pun. Sulaiman pada saat itu sudah berhasl dalam ekspedasi militer di Eropa, dan merebut wina hingga persia wilayah terpanjang di wilayah pesisir Arab dan berusaha untuk menguasai kembali wilayah hijaz.
Sulaiman Al-Qanuni siapakah yang tak kenal dengan beliau. Seorang sultan yang berhasil menempati kedudukan sultan ke-10 di kerajaan kekhalifah Uttsmani (Ottonom) yang pada saat abad ke-16 masehi berhasil menjadi penguasa muslim tersukses pada kerajaan keemasan. Pada saat jatuhnya konstatinopel proses keemasan di mulai sejak jatuhnya konstatinopel oleh sultan Muhammad Al-Fatih (Sultan Mehmed II) Pada tahun 1453.
Sulaiiman al-Qanuni pada saat menaklukan eropa sudah tercatat dalam sejarah Islam sudah tercatat dan kiprah keberhasilan dalam menaklukan eropa. Persia hingga sebuah persisir Arab. Sulaiman al-Qanuni sudah berhasil dan sukses sudah dapat menjadikan turki Utsmani sebagai kuasa adikuasa dan ilmu pengetahuan, Politik ekonmi dan militer. Penyebaran Islam di eropa di mulai dan sangat berjasa di pemerintahan Sulaiman Al-Qanuni.
Sulaiman al-Qanuni adalah sosok khalifah yang memiliki wibawa yang luar biasa di kalangan pada masyakarat pada Turki Utsmani. Karna beliau telah berrhasil menjadi perundang-undangan pada zamannya dan menjadi teladan atau menjadi contoh bagi generasi sesudahnya. Bahkan hukum pada masa kekhalifahan Turki Utsmani dapat di lihat dari dua era : yaitu pada tahun (1300-1839) pada masa sebelum tanmizat dan padaa tahuh (1839-1924 M) Pada masa sesudah tanmizat.
Adapun arti dari tanmizat sendiri mempunysi arti regulasi yaitu yang berasal dari bahasa Turki. Yaitu untuk mengubah kesultanan Turki Utsmani pada masa priode reformasi sosial dan politik yang menintegrasikan dengan sengaja kedalam lembaga-lembaga di Eropa Barat.
Kekaisaran Utsmaniyah juga merupakan kekhalifahan Islam Sunni terakhir pada abad pertengahan pada awal zaman moderen, di puncak kejayaannya pada tahun 1683 kekaisaran Utsamaniyah menguasai 5,2 juta kilometer persegi daratan bumi. Adapun luasnya memang separuh dari Umayyad Caliphate atau kekhalifahan Umayyah, Namun kekaisaran Utsmaniyah bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Kekaisaran Utsmaniyah berakhir padaa tahun 1922. Sekalipun kekhalifahan Utsmaniyah baru berakhir pada tahun 1924. Namun bagaimana jika kekairan kekhalifahan ini jika masih bertahan bagaimana kondisi politik pada saat itu.
Seperti yang kita ketahui bahwa kekaisaran Utsmaniyah didirikan olehb Osman 1 sekitar tahun 1299 ia merupakan pemimpin salah satu suku Turki di Anatolia, Nama Ottonom itu sendiri di ambil dari nama Osman.
B. Sebab-Sebab Runtuhnya Turki Utsmaniyah
1. Tidak adanya peraturan yang jelas dalam peralihan kekuasaan, dan tidak adanya peralihan yang jelas tentang kekuasaan yang sering menimbulkan tidak stabilaan politik di dalam daulah Utsmaniyah, dan adanya persaingan politik yang tidak adanya kepercayaan terhadap sultan dan saudara-saudaranya. Sejak berdiri pemerintahan daulah Utsamniyah. Dalam daulah Utsmaniyah mengalami cobaan yang berat,. Sultan Bayyazid 1 kala itu kalah dalam pertempuran ankara pada tahun 1402 M melawwan Timur Lenk, maka setelah itu sultan Bayyazid 1 pun ditewan dan akhirnya tewas secara mengenaaskan sebagai tahanan di daerah kekuasaan Timur lenk, sementara itu daulah Utsmaniyah belum memiliki sultan baru pengganti Sultan Bayyazid 1, maka akhirnya terjadi perang sodara dan berebut kekuasaan antar 4 putra sultan Bayyazid. Yaitu muhammad, Musa, Isa dan Sulaiman . berlangsung atara empat pangeran tersebut meninbulkan kerugian yang sangat besar bagi daulahh Utsmaniyah dan jatuh pula korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar, perang sodara tersebut berlangsung selama sekitar 11 tahun , untungnya pangeran Muhammad 1 dapat menyudahi kekuacauan tersebut meskipu kosekuensinya ketiga sodaranya harus gugur dalam proses perebutan kekuasaan. Kekacauan politik akibat tidak jelasan aturan dalam perpindahan kekuasaan juga tejaddi saat kekuasaan berpindah dari sultan Mustapa 1 ke sultan Utsman 2, kemudian ke sultan murad 4 lalu ke sultan Ibrahim 1 dan Muhammad 1Vdimana sosok yang lemah mental dan masih di bawah umur pun di angkat sebagai sultan karena tidak adanya persyaratan tentang siapa yang boleh menjadi sultan, kali ini juga menyebabkan munculnya sultan yang tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin sebuah negara yang besar seperti daulah Utsmniyah
2. Penghiantan
Tentu saja tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak mengalami penghianatan, salah satu faktor penting yang mengakibatkan terjadinya kehancuran daulah Utsmaniyah, penghiantan ini tentu saja muncul bukan dar luar tapi dari keluarga daulah Utamniyah itu sendiri, Contohnya ialah penghianatan Ratu Kosem Sultan dan pasukan jenisari terhadap pasukan Ibrahim 1 saat Sultan Ibrahim 1 terlibat perselisihan dengan Ibunya Ratu kosem sultan, ratu Kosem Sultan dan pasukan jenisari melakukan konspirasi dengan melengserkan sultan Ibrahim 1 dan mengangkat putranya Sultan Muhammad 1V agar Ratu Kosen sultan dapat kembali berkuasa
3. Korupsi
Sangat jelas dalam daulah Utsmniyah setelah masa sultan terutama setelah masa sultan sulaiman al-Qanuni, setelah wafatnya sultan Sulaiman para Sultan mulai kehlangan karakter dan wibawanya,hingga para mentri dan pejabat mulai mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan sebesar mungkin dari posisi yang sedang mereka pegang. Suap pun menyebar di dalam pemerintahan, suap menjadi jalan bagi setiap orang untuk mendapatkan posisi dan jabatan yang mereka inginkan atau untuk mendapatkan sesuatu yang bukan hak mereka. Bahkan jabatan-jabatan Utsmaniyah i berikan bukan karna kemampuan tapi di berikan kepada seseorang yang mampu memberikan suap paling besar. Maka dari itu munculah para pejabat yang tidak layak untuk mempimpin dan tidak punya kualitas di bidangnya inilah yang menjadi Daulah Utmaniyah semakin lemah.
4. Pemborosan
Di dalam sultan sultan terkuat harta negara digunakan untuk hal-hal yang bijaksana, uang Negara digunakan untuk pembangunan dan pengembangan Negara, selain itu uang Negara juga dikembangkan untuk kekuatan daulah Utsmaniyah. Selain itu uang Negara juga digunakan untuk pembangunan jalan-jalanan, sekolah-sekolah pasar-pasar dan berbagai fasilitas umum. Namun pada saat daulah Utsmaniyah di pimpin oleh sultan yang lemah maka yang dilakukan adalah sebaliknya, Uang negara di gunakan untuk hal-hal yang tidak seharusnya, pemborosan yang terlihat jelas dalam penggunaan uang Negara
5. Kezaliman
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah akan melanggengkan sebuah Negara yang adil meskipun negara itu adalah negara yang kafir. Sebagian daulah Utmaniyah di masa-masa akhir kekuasaan cenderung kepada pertumpahan darah dan pengumpulan kekayaan pribadi
C. Dampak Negatif dan postif dalam keruntuhan Turki Utsmani
Jatuhnya Turki Utsmani pada tahun 1924 memunculkan berbagai dinamika di berbagai kalangan salah satunya Hindia Belanda. Awalnya isu perjatuhan Turki Utsmani mengalami berbagai berbagai salah satunya yaitu awalnya itu menyatukan umat Islam di kawasan Hindia Belanda, namun semakin berjalannya perkembangan zaman justu memicu kehancuran dan perpecahan di kalangan umat Islam di Hindia Belanda, dari berbagai golongan tradisional bahkan golongan pembaharu, Perpecahan ini terjadi di kalangan Umat Islam di Hindia Belanda yaitu adanya perbedaan dan sudut pandang dalam merespon jatuhnya Turki Utsamni, ada yang berpadangan sebagai sesuatu yang negaif dan ada juga yang berpendapat sesuatu yang positif. Jadi itulah dampak negatif yang terjadi keruntuhan di Turki Utsmani pada kalangan Umat Islam di Hindia Belanda. Pada awal pasca bermula itu dan bersinar kabar tentang munculnya Turki Utsamni, umat Islam pada saat terjadinya keruntuhan Turki Utsmani bahkan mengadakan kongres al-Islam secara besar-besaran yang dapat menyatukan antar sesama, bahkan menyatukan berbagai berbedaan dan antar organisasi. Itu juga yang menjadi salah satu dampak positif terhadap runtuhnya Turki Utsmani yaitu dapat menyatukan perbedaan dan menyatukan golongan tradisional dan golongan pembaharu. Perpecahan antar golongan pembaharu dengan golongan tradisional sangat terikat dengan perkembangan zaman dan kondisi sosial pasca runtuhnya turki Utsmani, dan kawasan Hijaz yang sebagai menandanya yaitu pada saat naiknya Ibnu Sa’ud yang pada saat itu naik menjadi penguasa Mekah. Ia di kenal sebagai seorang yang mempunyai pemikiran yang redikal, digmatis, dan tidak kenal dan tidak memperdulikan adanya kompomi. Maka dari itu banyak kalangan dari golongan tradisional yang begitu mengkhawatirkan Ibnu Ma’ud yaitu di khawatirkan akan di hapuskan adanya ajaran-ajaran tentang keagamaan menurut ajaran madzhab dan tanah Hijaz itu sendiri. Padahal jalan itu adalah menjadi salah satu jalan atau perjalanan orang-orang dan umat Muslimin sedunia untuk melakukan perjalanan ubudiyah (Haji) dan menjadi perjalanan ilmiah yang begitu penting.
D. Analisis dampak kejatuhan Turki Utsmni terhadap peran dan posisi Islam di Indonesia
Allah menjanjikan kepada kita bahwa bedanya perbedaan peradaban kita dengan peradaban mereka adalah bahwasannya peradaban Islam akan terulang sebanyak dua kali, karna peradaban lain tidak ada ceritanya tentang perulangan dua kali. Allah akan berikan kepada kepada kaum muslimin tentang kekuasaan sebagaimana Allah telah menguasakan kepada mereka kekuasaan yang indah pada waktu-waktu yang lalu. Bahkan kita Indonesia kita semua pada hakikatnya sudah di jajah pada tahun 1700an oleh Belanda, dan kenapa Sumtera belum di jajah pada saat itu oleh Belanda karna Sumatera di anggap sebagai Turki Utsmani sehingga di jaga oleh kekhalifahan Turki Utsmani pada saat itu.
Namun Indonesai yang paling lambat di taklukan oleh Belanda adalah Aceh. Pada tahun 1900-1700an bahwa eropa menemuai titik kebangkitannya itu justu ketika mereka meninggalkan Agama. Dan mereka membuang greja dari Negara sebab dari tahun 325 itu Romawi mengambil Agama Kristen untuk menjadi nama Negara untuk menyatukan Kristen dengan agama Romawi dan hasilnya adalah hancur lebur yang pada saat itu mereka sebut dengan zaman keimanan, karna bagi mereka zaman keimanan adalah zaman kegelapan. Pada saat Greja di keluarkan dari Negara maka kosonglah sistem perpolitikan, kosonglah sistem pemerintahan dan kosonglah sistem perekonomian, kosonglah sistem kebudayaan dan sistem sosial. Maka muncullah bahwa agama harus di pisahkan dengan Negara, maka pemikiran sekularisme masuk kedalam pemikiran manusia. Maka dari itu mengapa ulama-ulama dahulu tidak mau meninggalkan tanah, karna jika mereka meninggalkan tanahnya, karna jika orang orang barat itu datang maka kita bisa melawan mereka dan kita bisa menjaga tanah kita agar tidak dikuasai mereka.
karna jika tanah kita di kuasai mereka maka Agamanya akan hilang, Ekonomi hilang dan Negara hilang. Maka mereka dengan leluasa akan membangun perdagangan di situ dan menyebarkan agama mereka di situ maka mereka dengan mudahnya mejadikan banyak orang memurtadkan agamanya sendiri begitulah cara mainya orang-orang penjajah.
Sebagai sebuah Negara pemersatu politik di negara-negara Islam, di bawah kepemimpinan khalifah pada saat itu Islamisasi memiliki tujuan untuk mempersatu politik Islam, persatuan Islam pada saat itu harus menjadi salah satu yang harus di wujudkan, maka dengan persatuan umat Islam itu dapat menjadikanya mudah untuk mencapai suatu kemajuan. Pan pemikiran Islamisasi ini sudah mulai terlihat pada tahun 1872, baik dalam luar negri maupun dalam negri. Di dalam keruntuhan Turki Utsmani pengaruhnya sudah terlihat dengan tumbuh dan pertumbuhan konservatisme dan patriotisme Islam. Dan berbagai kalangan di masyarakat menjadi semakin lebih antusias dengan permasalah agama dan semakin kritis terhadap Westernaris oleh bangsa Eropa. Bahakn pada saat itu sultan dengan sangat antusias untuk melakukan pembatasan terhadap suatu kegiatan misionaris Kristen dalam upaya menyebarkan ajaran agama Kristen.
E. Ada Tidaknya Hubungan antara kejatuhan Turki Utsmani dengan peran dan posisi Islam Politik Indonesia
1. Adanya pengaruh terhadap Politik Islam Lokal
Adanya faktor yang menyebabkan pemimpin Islam mencari model lain untuk membangun negara Islam da struktur sosial yang memang sesuai dengan keadaan politik Islam saat ini
2. Munculnya sebuah gerakan Nasionalisme
Adanya sebuah pengaruh dalam kepemimpinan yang di pegang oleh Atrurk memberi inspirasi dan peluang bagi sebuah gerakan Nasinalisme di Indonesia, khususnya yang memang berlatar belakang Islam, seperti para pemimpin dan cendikiawan seperti Haji Agus Salim dan Mohammad Natsir.
3. Partai Politik
Politik islam dalam partai politik memang sudah aktif sejak mulai Indonesia merdeka, bahkan partai-partai ini mampu menggalang dukungan umat Islam dalam berperan dalam kerangka moral politik.
F. Adanya kejatuhan Turki Utsmani memang sangat memilki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peran dan posisi Islam di Indonesia, ada beberapa faktor dan jumlah terhadap peran posisi Islam politik sebaga berikut :
1. Dakwah politik muslim
Islam politik sejatinya sudah memerankan dan berusah membangun sebuah konsentarasi kekuasaan politik, bahkan dakwah politik muslim juga sangat berpengaruh bagi sebuah politik islam
2. Eksesetensi orang Turki
Perlu kita ketahui bahwan eksesentensi orang Turki mempunyai pengaruh yang signifikan juga bagi kemerdekaan islam politik di Indonesia , dan mempunyai pengaruh yng sangat terasa dalam sebuah perdagangan di Nusantara
G. Faktor-Faktor yang menghambat Islam Politik di Indonesia
Faktor penghambat adalah faktor yang menghambat partisiafasi masyarakat dan pengaruh negatif dalam masyakarat, adapun pemhambatnya adalah
1. Sifat Individu
Menurut Dwiningrum (Ulya, 2018:45) Bahwa faktor individu yang sangat mempengaruhi dan dapat menghambat partisipasi masyakarat, seperti sifat pemalas, apatis dan masa bodo tidak mau melakukan perubahan yang lebih baik bagi masyakarat. Hal ini justu sangat erat kaitannya dengan perilaku manusia yang masa bodo dengan kepentingan Negara bahkan bersikaf egois dan bahkan tidak peduli dengan masa depan dirinya sendiri
2. Ekonomi
Faktor ekonomi juga sangat berpengaruh bagi penghambatan politik di Inonesia, bahkan masyakarat lebih mengutamakan pekerjaan mereka daripada berpartisipasi bagi dalam kegiatan kemasyakratan dan pembangunan
H. Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada karya tulis ini adalah semoga dengan sejarah keruntuhan Turki Utsmani dalam perkembangan zaman kita di era saat kita menjadikan kita lebih paham dan dapat menghargai betapa pentingnya sebuah sejarah, dan betapa besar dan pengorbanan para mujahid kita untuk kembangkitan dan kemajuan Umat Islam, berjuang dengan apa yang mereka punya. Memperjuangkan syariat Islam di saat pada saat itu Islam sedang mengalami keruntuhan yang pada saat runtuhnya Turki Utsmani. Tetap menerapkan hukum-hukum syariat tanpa memisahkan agama dengan negara, dan tetap menjunjung tinggi etika dan tetap menantang segala bentuk kesesatan dan kedzoliman. (Red)