Laporan Dr. irwan SP, SH, MH. CLA, Terhadap Kepsek SMAN-16 Direspon Baik Oleh Inspektorat Dan Disdikbud Provinsi Banten

PETIRNEWS | Kabupaten Tangerang - Terkait murid sekolah SMAN 16 Jayanti yang di keluarkan, kuasa Hukum dari anak sekolah tersebut, sudah melaporkan tindakan kepala sekolah dan guru BK kepada Inspektorat serta Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Jumat (14/02/25)

Dalam hal ini perbuatan Kepala Sekolah SMAN 16 di anggap sudah mematahkan harapan anak bangsa, yang seharusnya di didik, dibina, berahlak mulia dan kreatif, mandiri serta berilmu. 

Ada pun siswa melanggar Regulasi pendidikan yang berlaku, seharusnya pihak sekolahan atau kepala sekolah memberikan peringatan dan kebijakan terhadap murid didiknya, bukan mengeluarkan muridnya dari sekolahan.

Justru ini akan memicu kemarahan kepada orang tua murid, seperti yang di ungkapkan dari perwakilan salah satu, orang tua murid yang di keluarkan tersebut kepada awak media saat berada di kantor kuasa Hukumnya.

"Jika memang anak kami membuat kesalahan atau melanggar Regulasi pendidikan, seharusnya diberikan peringatan dan di arahkan kepada hal-hal baik, ini malah memberikan surat pernyataan pengunduran diri anak kami agar kami menandatangani, emang anak kami membunuh orang,"Ungkap kekecewaan nya.

Begitupun pihak Advokasi Dr.Irwan. SP, SH, MH. CLA. selaku kuasa hukum dari orang tua murid dari SMAN 16 yang di keluarkan tersebut menjelaskan, bahwa beliau sudah melaporkan tindakan ini kepada Inspektorat dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, untuk di tindak lanjuti kelakuan kepala sekolah yang sudah mematahkan harapan anak bangsa.

"Ini sudah jelas Diskriminasi, surat somasi saya pun di acuhkan, intinya kami sudah menemui pihak Inspektorat dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Alhamdulillah mendapatkan respon baik dan pihak terkait akan menemui pihak sekolah SMAN 16,"Pungkasnya.

Dr.Irwan. SP, SH, MH. CLA. selaku kuasa hukumnya menambahkan," Saya meminta agar Kepsek dan guru BK itu di berikan sangsi tegas, sama seperti hal nya dia mengeluarkan atau mendiskriminasi anak muridnya tanpa peringatan dan kebijakan,"Tutup Tegasnya. (Red)