Perkembangan Politik Islam di Indonesia
Oleh: Deshintia Marwa Hashinah
Mahasiswi STID Mohammad Natsir
a. Sejarah Singkat Kekhalifahan Turki Utsmani dan Berdirinya OKI
Selepas serangan tentara Mongol terhadap kekhalifahan Abbasiyah menjadikan kekuatan politik Islam menurun drastis yang pada akhirnya mengakibatkan kekhalifahan Abbasiyah hancur. Kekhalifahan Abbasiyah kemudian terbagi menjadi beberapa wilayah kecil yang saling berperang satu sama lain. Banyak peninggalan-peninggalan Islam dan budaya Islam ikut hancur akibat serangan tersebut.
(Menurut Badri Yatim, dalam Munzir Muhammad dkk. 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: nalisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 160)
Keadaan politik Islam yang awalnya menurun kemudian perlahan-lahan mulai membaik dengan hadirnya tiga kekhalifahan besar Islam diantaranya kekhalifahan Utsmani, Moghul dan kekhalifahan Safawi. (Uliyah, Taqwatul.2021. Kepemimpinan Kerajaan Turki Utsmani : Kemajuan dan Kemundurannya. Jurnal An-Nur. Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman.Vol 7, No.2 Juli-Desember 2021. Hal 325-326)
Kekhalifahan Utsmani Kisahnya berawal dari Kakek Raja Utsman yaitu Sulaiman Syah dengan para pengikutnya yang berjumlah amat banyak sekitar seribu pasukan tersebut pergi ke Anatolia. Sebelum sampai Anatolia, Sulaiman Syah dan para pasukan beristirahat terlebih dahulu di Azerjiban. Belum sampai kepada tempat yang dituju, Sulaiman Syah meninngal dunia. Akhirnya yang menjadi Raja adalah Anaknya yaitu Ertoghrul. Kemudian Ertoghrul beserta pasukan ayahnya pergi ke tempat tujuan awal. Saat sampai disana yaitu daerah Anatolia ternyata Ertoghrul disambut baik oleh Sultan Alauddin II yaitu penguasa Seljuk.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161)
Sultan Alauddin II dan pasukannya pada saat itu sedang berperang melawan Kerajaan Bizantium. Ertoghrul beserta pasukannya pun ikut membantu. Pada akhirnya peperangan dimenangkan oleh Sultan Alauddin II dan pasukannya. Atas kerelaan hati Ertoghrul dan pasukannya yang ikut berpartisipasi dalam peperangan tersebut. Sultan Seljuk pun memberi hadiah berupa wilayah kekuasaan di Asia Kecil. Setelah mendapat wilayah kekuasaan akhirnya Ertoghrul dan pasukkannya sangat semangat dalam memperluas wilayah kekuasaan mereka.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161)
Ertoghrul pun meninggal pada tahun 1289, kepemimpinan pun dialihkan kepada puteranya yaitu Utsman. Pda tahun 1290 mulailah Utsman menjadi pemimpin pasukan.
Pada tahun 1300 Sultan Alauddin II meninggal karena terkena serangan bangsa Mongol. Sultan Alauddin ternyata tidak mempunyai putera yang akan mewariskan wilayah kekuasaannya. Dalam situasi itulah Utsman dan para pasukannya bertahan dari serangan-serangan yang di lontarkan kepada mereka dan akhirnya mereka berhasil mendapat wilayah kekuasaan Sultan Alauddin II. Utsman kemudian memberikan nama pada wilayah kekuasaannya sebagai kekhalifahan Utsman.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161-162)
Sebagai salah satu kekhalifahan Islam terbesar maka diantara bentuk kemajuan Turki Utsmani adalah sebagai berikut:
1). Bidang Politik
Pada Masa Sultan Sulaiman II, Kekhalifahan Utsmani berhasil melakukan ekspansi ke berbagai wilayah yang sangat luas. Dari Eropa sampai Australia, Afrika Utara, Mesir sampai ke Al-Jazair dan Asia dan melakukan ekspansi hingga ke Persia. Pada Masa Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan konstantinopel. Pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni kawasan kekhalifahan Utsmani terdapat di tiga benua.
2). Ilmu Pengetahuan
Banyaknya perpustakaan. Di sekolah-sekolah dan juga masjid terdapat Perpustakaan. Perpustakaan tersebut bukan hanya berisi tentang buku-buku perkara agama tetapi juga pengetahuan umum.
3). Ekonomi
Turki menjadi pusat perdagangan dunia. Berbagai pedagang dari berbagai belahan negara di dunia datang ke Turki. Dan kekhalifahan Utsmani memiliki Keuangan yang sangat banyak yang diperoleh dari negara-negara yang ditaklukannya.
4). Seni Arsitektur
Peninggalan Turki Utsmani yang sangat terkenal adalah Masjid Jami' Muhammad Al-Fatih, Masjid Abu Ayyub Al-Anshari dan Masjid Agung Sulaiman.
(Putri, Rahmida dkk. 2021.Warisan Peradaban Islam Era Turki Utsmani Sebagai Penguat Identitas Turki Modern. Local History and Heritage.1(2) 28-30)
Turki sangat amat berjasa dalam peradaban islam. Selain berjasa dalam masa kekhalifahan Utsmani Turki juga berjasa karena menjadi salah satu negara islam di dunia yang ikut mendirikan OKI. OKI merupakan kepanjangan dari Organisasi Konferensi Islam setelah beberapa tahun akhirnya berubah namanya menjadi Organisasi Kerja Sama Islam.
Pembentukan OKI didorong oleh beberapa peristiwa yang meresahkan umat Islam di dunia. Yang pertama adalah peristiwa jatuhnya kota Yerussalem ke tangan Israel pada tahun 1967. Kedua yaitu peristiwa pemabakaran Masjid Aqso oleh warga Israel di Yerusalem pada tanggal 21 Agustus 1969. Kedua peristiwa tersebut memicu reaksi dari negara-negara Arab dan umat Islam sedunia. Kedua peristiwa tersebut menimbulkan persatuan diantara negara-negara Arab dan Islam dan menentukan sikap terhadap Israel yang telah menyerang Yerussalem.
Awal mulanya organisasi ini didirikan untuk menangani masalah politik yang ada dunia islam. Terutama masalah yang terjadi di Palestina. Organisasi ini pada akhirnya berkembang sebagai organsisasi internasional yaitu tempat kerjasama Negara-negara islam di dunia ini dalam berbagai bidang yaitu bidang sosial, bidang budaya, bidang politik dan ilmu pengetahuan.
KTT islam adalah Konferensi Tingkat Tinggi adalah hal yang diselenggarakan dua tahun sekali oleh organisasi tersebut. Dibawah KTT islam ada beberapa badan pengambil keputusan penting lainnya yaitu Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI ( Conference Of Foreign Minister) yang diadakan setahun sekali.
(.09 Desember 2022. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.https://kemlu.go.id/portal/id/read/129/halaman_list_lainnya/organisasi-kerja-sama-islam-oki diakses pada 26 Juli 2024)
*b. Sebab-sebab Keruntuhan Turki Utsmani*
Namun setelah wafatnya Sultan Sulaiman Al-Qanuni dan kemudian digantikan oleh Salim II kekhalifahan utsmani akhirnya mengalami kehancuran. Dan diantara penyebab kehancuran Turki Utsmani adalah:
1. Kekhalifahan Turki Utsmani fokus dan sangat ambisius untuk memperluas wilayah, sementara wilayah yang sudah ditaklukkan tidak diperhatikan.
2. Pemimpin yang lemah. Setelah kekhalifahan Utsmani dipimpin oleh Sulaiman Al-Qanuni Khalifah-khalifah penerusnya hanya mementingkan jabatan dan tidak siap untuk melawan musuh. bahkan samali melakukan korupsi diantara para pejabatnya.
3. Semakin berkurangnya uang negara disebabkan karena kekalahan di Medan perang, banyaknya wilayah yang direbut lawan sehingga menjadikan kurangnya pendapatan negara. Dan juga pengeluaran negara yang terlalu banyak di bidang militer.
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lagi berkembang seperti Eropa yang selalu menemukan inovasi dan juga ketertinggalan dalam industri peperangan
(Putri, Rahmida dkk. 2021.Warisan Peradaban Islam Era Turki Utsmani Sebagai Penguat Identitas Turki Modern. Local History and Heritage.1(2) 32)
Namun konflik-konflik tersebut bukanlah penyebab utama kehancuran Turki Utsmani. Penyebab utama kehancuran Turki Utsmani adalah gerakan makar politik zionis dan freemasonry terhadap kesultanan Turki Utsmani. Hancurnya Turki Utsmani adalah karena gerakan-gerakan politik yang muncul di dalam kekhalifahan Utsmani diantaranya adalah gerakan Turki muda, gerakan ijtihad wattaroqi, dan gerakan yang dipimpin Mustafa Kemal.
Ketiga gerakan tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu mendirikan negara yang sekuler. Alasan utama gerakan tersebut adalah ingin menghancurkan kekhalifahan Utsmani dan merebut Palestina dari kekhalifahan Utsmani karena negara ini akan mereka jadikan tempat untuk orang-orang Yahudi.
(Soenoko, Ricko dkk. Runtuhnya Kesultanan Turki Usmani suatu analisa deskriptif. Universitas Indonesia. Depok)
Singkatnya setelah mengalami pertumbuhan, perkembangan pada akhirnya masa kekhalifahan Utsmani harus mengalami kehancuran pada akhirnya.Kekhalifahan yang di proklamirkan oleh Utsman, menjadi kuat berkat Muhammad Al-Fatih dan juga berhasil mencapai kejayaan pada masa Sulaiman Al-Qanuni itu harus berakhir. Dalam sejarahnya selama lima abad terakhir dari abad 13 sampai awal abad ke sembilan kekhalifahan mengalami pasang surut. Karena kekhalifahan menganut sistem yang sama seperti pendahulunya Saljuk maka sistem pemerintahan yang dianut yaitu sistem dinasti. Maka lemahnya kepemimpinan sebuah Khalifah bisa jadi awal pintu kemunduran dinasti. Setelah Sulaiman Al-Qanuni kepemimpinan Khalifah Utsmani mengalami kemunduran. Sultan-sultan tidak mempunyai kemampuan memimpin pemerintahan dan melawan musuh.
Akibatnya pemerintah Utsmani semakin memburuk dan terjadi kekalahan dimana-mana. Pada akhir abad ke tujuh belas Turki Utsmani terus mengalami kekalahan secara terus-menerus dari bangsa Eropa. Keadaan pun memaksa Turki Utsmani untuk mengadakan perjanjian negara-negara eropa. Perjanjian tersebut Karlowith. Isi perjanjian tersebut adalah Turki Utsmani harus melepas beberapa wilayah kekuasaannya. Kemudian terdapat perjanjian Passarowitz yang melepaskan beberapa wilayah kekuasaan Ustman juga. Kemudian penyerangan Rusia terhadap Turki yang berakhir pada perjanjian Kinarca yang isinya Turki Utsmani harus menyerahkan benteng-benteng pertahanan yang berada di laut hitam. Berbagai peperangan dengan Rusia terjadi dan berujung pada kekalahan pada perang Dunia I.
(Mustafa Kemal Pasha dan Keruntuhan Utsmani. UIN Sunan Kalijaga)
Kemudian munculah pembaharuan yang berkiblat pada barat yang digaungi oleh Mustafa Kemal pada tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal berhasil menghancurkan kekhalifahan Utsmani dan mulai menyebarkan paham-paham barat. Sekularisme yang dilakukan Kemal sangat brutal. Bahkan sampai ke sekolah-sekolah yang berpendidikan Islam pun diganggu. Hukum-hukum Turki serta budayanya pun mulai kebarat-baratan.
(Desilia Putri, Winda. 2014. KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924. Perpustakaan Universitas Jember).
Pada tanggal 9 Agustus 1923 berakhir kekhalifahan utsmani dan berganti menjadi negara Republik. Dan pada 29 Oktober 1923 diumumkan Mustafa Kemal sebagai presiden pertama Republik Turki.
*c. Dampak Positif dan Negatif Kejatuhan Turki Utsmani*
Dampak positif dirasakan oleh orang-orang barat karena mereka mempunyai banyak wilayah kekuasaan hasil dari kemenangan perang melawan Turki Utsmani. Pusat Islam dan banyak kebudayaan Islam jatuh ke tangan mereka.
Adapun dampak negatifnya adalah hukum Islam yang selama ini digunakan untuk negara-negara Islam dihapuskan. Mendidik pelajar-pelajar muslim dengan Kurikulum barat dan meracuni mereka agar membenci Islam. Kemudian dampaknya yang lain adalah sekularisme dijadikan ideologi bangsa. Orang-orang kafir mencuri kekayaan umat Islam, mengeksploitasi mereka dan membuat mereka merasa terhina.
(Basri, Muhammad dkk. Dampak Kemunduran Kerajaan Turki Utsmani Terhadap Islam. Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat (JURRAFI). Vol.2, No.1 April 2023 Hal 11-19)
*d. Analisis dampak kejatuhan Turki Utsmani terhadap peran dan posisi Islam politik di Indonesia:*
*d.1. hubungan antara kejatuhan Turki Ustmani dengan peran dan posisi Islam politik Indonesia.*
Tidak adanya hubungan antara kejatuhan Turki dengan peran dan posisi Islam politik Indonesia. Kala itu umat Islam Indonesia fokus dengan memperjuangkan konsep negara bangsa tetapi hal itu tidak membuat umat Islam Indonesia luput dari peristiwa tersebut. Salah satu wujud perhatian umat Islam Indonesia dengan peristiwa tersebut adalah diselenggarakannya Kongres Umat Islam atas ide dari Ulama Muhammadiyah yaitu Agus Salim dan Tjokroaminoto. Tujuan utama dari kongres ini adalah menyikapi keadaan umat Islam di seluruh dunia terutama setelah peristiwa jatuhnya kekhalifahan Utsmani. Dan juga menyikapi konflik yang terjadi di Indonesia seperti pelecehan terhadap Agama Islam dan pemeluknya oleh orang-orang sekuler.
*d.2. pengaruh antara kejatuhan Turki Utsmani dengan peran dan posisi Islam politik Indonesia.*
Indonesia pada mulanya terkenal dengan nama Hindia-Belanda yang dikenal memiliki bahasa, budaya dan suku yang bermacam-macam dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia secara resmi mengumumkan kemerdekaannya. Setelah memperoleh kemerdekaannya para pejuang kemerdekaan berdiskusi tentang apa pondasi bagi bangsa tercinta ini. Diskusi diawali dengan membuat pondasi utama yang akan memberikan identitas bangsa.
Kemudian terbentuklah dua kubu. Kubu pertama yaitu kubu kubu nasionalis dan islami yang menghendaki negara Indonesia sebagai negara yang islami yang ideologi dan dasar negaranya mengikuti hukum Islam. Kubu kedua yaitu kubu yang menghendaki Indonesia menjadi negara plural dengan ideologi Pancasila.
Soekarno sebagai salah satu perwakilan dari kubu kedua menjelaskan bahwa nasionalisme berarti cinta kepada tanah air dan rela mengabdi kepada tanah air dengan mendahulukan kepentingan negara diatas kepemimpinan pribadi, kelompok, dan golongan tertentu.
Pemikiran tentang memisahkan negara dan juga agama menurut Soekarno ada 3 poin utama
1). Agama adalah urusan individu dan akhirat sedangkan negara adalah urusan masyarakat umum dan juga masalah duniawi. Agama adalah tanggung jadi individu bukan negara dan negara tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi warna negaranya dan juga tidak boleh memaksakan ajaran-ajaran agama terhadap warga negaranya
2). tidak ada dalil yang membahas secara khusus tentang agama dan negara harus bersatu. Pendapat Soekarno ini mengikuti pemikiran Ali Abdurraziq. Raziq menolak semua pendapat kaum muslim perihal itu. Menurutnya agama dan politik ada dua hal berbeda yang tidak memiliki kesesuaian. Menurutnya syariat Islam yang diajarkan oleh nabi Muhammad Shalallahu A'laihi Wasallam hanya berkaitan dengan agama seperti ibadah, masalah-masalah keagamaan, dan hubungan manusia dengan pencipta.
Menurut Ali Abdurraziq jika Indonesia menjadi negara khilafah adalah sesuatu yang keliru karena pada awalnya tidak mempunyai pondasi yang kuat seperti negara-negara yang menganut sistem khilafah. Para ulama yang mengharukan Indonesia menjadi negara Khilafah juga tidak didasarkan oleh dalil dari Al-Qur'an. Di dalam Al-Qur'an juga tidak ada satupun didalamnya yang menyuruh sebuah negara harus berbentuk khilafah.
3). Tidak adanya konsep pemerintahan yang khusus Islam
Soekarno yakin bahwa Madinah yang nabi Muhammad Shalallahu A'laihi Wasallam pimpin adalah bukan negara Islam. Karena nabi juga tidak menyebutkan secara gamblang bahwa Madinah adalah negara Islam melainkan Beliau Shalallahu A'laihi Wasallam menyebutnya sebagai umat Islam.
Menurut Soekarno jika Indonesia menjadi negara Islam maka akan terjadi pertumpahan darah dimana-mana dan banyak terjadinya perpecahan terutama di Indonesia bagian Timur.
Menurut Mahfud MD didalam Islam tidak ada sistem tata negara dan politik tertentu. Karena melihat beberapa Khulafaur Rasyidin juga memiliki sistem politik dan tata pemerintahan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam tata pemerintahan Islam hanya Mengatur prinsip-prinsip dan asas tata negara saja Sedangkan untuk sistem pemerintahan semua tergantung para pemimpin dengan melihat kondisi rakyat, adat-istiadat dan tempat pemerintahan.
Dari ketiga poin diatas Soekarno dan juga para pemikir nasionalis dan juga sekuler menyatakan bahwa pengalaman perjuangan bersama melawan penjajahan dan juga keinginan hidup bersama dengan damai dapat dijadikan sebagai dasar ideologi perjuangan bangsa.
Selanjutnya yaitu Tokoh yang dijadikan pijakan dalam pengertian bangsa yaitu Ernest Renan yang berbicara tentang ideologi pembentukan sebuah bangsa.
Teori yang dimaksud adalah asas rohani yang muncul dari keadaan historis secara mendalam. Teori ini jika dikaitkan dengan Indonesia seperti pengorbanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah.
Selain Ernest Renan, pemikiran Soekarno juga dipengaruhi oleh salah satu tokoh sekuler dari Turki yaitu Mustafa Kemal. Menurut Mustafa Kemal sistem pemerintahan Turki jauh dari kata modern. Turki akan tenggelam dalam ketertinggalan dari negara-negara lain jika masih mengaitkan antara agama dan negara.
Mencampur Islam dengan agama sebab negara Turki tidak akan maju. Mustafa melihat Dunia Barat seperti Eropa dan Amerika mengalami kemajuan yang sangat karena mereka adalah negara-negara sekuler. Oleh karena itu jika Turki ingin maju sistem pemerintahan harus sama dengan negara-negara barat yang memiliki sistem sekuler.
Jalan yang ditempuh Mustafa Kemal untuk mewujudkan pemikirannya adalah dengan pada tahun 1922 menghapus Sultan yang awalnya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di kekhalifahan. mengganti sistem kekhalifahan menjadi negara Republik. Pada Tahun 1923 mengganti sistem pemerintahan yang awalnya kekhalifahan menjadi republik dan menghapus kekhalifahan Turki pada 1924 yang ketika itu Abdul Majid sebagai Khalifah terakhir Turki Utsmani. Dan penghapusan ini menjadi awal dari gerakan sekularisme.
Mustafa Kemal kemudian menjadi presiden pertama negara republik Turki yang melakukan banyak perubahan besar dan radikal. Mustafa Kemal melakukannya atas dasar pandangan ke arah barat/westernisasi, sekularisme dan juga mengatasnamakan nasionalisme.
Westernisasi yang dimaksud Mustafa Kemal adalah membuang adat istiadat/kebiasaan yang selama ini dilakukan bangsa Turki dan mengikuti adat-istiadat kebarat-baratan. Sekularisme yang dimaksud adalah agama tidak boleh masuk terhadap sistem pemerintahan negara republik Turki. Nasionalisme yang dimaksud adalah negara republik Turki mempunyai identitas bangsa seperti pada tahun 1931 mengganti adzan yang tadinya menggunakan bahasa Arab menjadi bahasa Turki yang merupakan wujud nasionalisme menurutnya.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas, Soekarno menyimpulkan bahwa bukan zamannya khilafah Islamiyyah tetapi era nasionalisme karena negara-negara Islam akhirnya menjadi negara-negara yang berpisah tidak lagi menyatu dan juga setiap bangsa memiliki identitasnya masing-masing. Terpisahnya negara dari agama tidak menjadikan ajaran Islam diabaikan karena Islam dapat masuk ke dalam kebijakan politik melalui DPR.
Maka dalam demokrasi ini rakyat dituntut untuk paham dengan lembaga tersebut. Soekarno menegaskan nasionalisme yang akan menjadi identitas Indonesia bukanlah yang bersifat kebarat-baratan yang identik saling serang satu sama lain. tetapi nasionalisme yang menjadikan rakyat Indonesia toleran dengan timur dan juga barat.
Adapun hasil akhir dari perdebatan antara kubu nasionalis Islam dan nasionalis sekuler adalah dituangkan nilai-nilai Islam kedalam piagam Jakarta. Piagam Jakarta tersebut rencananya akan menjadi rancangan pembukaan undang-undang dasar 1945. Rancangan awal Pancasila juga terdapat dalam Piagam Jakarta yang berbunyi " Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Dan pada UUD 1945 yakni pasal 29 ayat 1 yang berisi tentang presiden harus orang Indonesia asli dan juga orang beragama Islam.
Dengan masuknya piagam Jakarta ke dalam UUD 1945 umat Islam terjamin keamanannya dalam melaksanakan syariat Islam.
Tapi pada kenyataannya banyak partai non Islam yang tidak setuju dengan gagasan ini dan partai Murba pembela proklamasi pun tidak setuju dengan keputusan ini karena dalam pengambilan keputusan ini terdapat campur tangan penjajah
lewat BPUPKI.
Debat tentang piagam Jakarta berujung dengan pemungutan suara. Pada 26 Mei 1959 Masykur mewakili NU dan Umat Islam mengusulkan amandemen. Amandemen agar piagam Jakarta menjadi pembuka UUD 1945 dan Pasal 29 "Negara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Dan berakhir terjadi penolakan amandemen.
Pada akhirnya pemerintah mempunyai upaya lain. Pada 5 Juli 1959 Soekarno dan jajarannya mengadakan rapat yang menghasilkan bahwa UUD berlaku dinyatakan melalui Dekrit Presiden karena negara sedang dalam keadaan darurat dan juga sistem politik yang disebut demokrasi terpimpin.
(Soleh Aminullah. M.2020. AGAMA DAN POLITIK: STUDI PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG RELASI ANTARA AGAMA DAN NEGARA. Jurnal UIN jilid 14 nomor 1. 2020. Hal 7-15)
*d.3. Faktor-faktor yang dapat menghambat peran Islam politik di Indonesia.*
Pada saat lengsernya Soeharto saat itu juga tidak terdapat batasan untuk mendirikan sebuah partai politik maka banyak partai-partai politik yang terbentuk terutama partai politik Islam.
Maka banyak dari ormas-ormas membentuk partai politik Islam untuk mendominasi pemilu tahun seribu seratus sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Tercatat terdapat empat puluh dua partai politik Islam yang mendaftar di pemilu pada tahun tersebut. Dari banyaknya partai politik tersebut terpilih dua puluh partai yang lolos menjadi peserta pemilu.
Namun usaha mendominasi pemilu ternyata gagal dari perwakilan dua puluh partai politik Islam hanya mendapat tiga puluh tujuh persen suara saja.
Ini pertanda walaupun Indonesia mayoritasnya muslim tidak menjamin banyaknya dukungan kepada partai politik Islam. Masyarakat Indonesia diketahui lebih memilik partai-partai yang nasionalis dibandingkan partai Islam.Dan pada era reformasi karena kebijakan terlalu longgar terhadap pembentukan partai maka banyak partai radikal yang mengatasnamakan islam. Karena partai radikal itulah rakyat banyak yang menyamaratakan bahwa semua partai Islam Indonesia adalah partai radikal. Dan ini juga dijadikan senjata oleh lawan partai-partai lain untuk menjatuhkan partai Islam.
Pada tahun 2009 partai politik Islam dalam pemilu hanya mengantongi sebesar dua puluh sembilan koma dua persen suara lebih sedikit dibandingkan tahun 2004 yang berjumlah empat puluh satu persen.
Jika diperhatikan memang dari awal dilaksanakannya pemilu rakyat tidak suka dengan partai politik Islam dilihat dari partai politik Islam selalu kalah dalam pemilu. Rakyat Indonesia cenderung menyukai partai-partai nasionalis.
Diantara faktor-faktor yang menghambat peran Islam politik Indonesia
1. Kurangnya minat rakyat Indonesia terhadap partai politik islam. Banyak rakyat Indonesia yang menganut paham sekularisme secara tidak langsung. Agama hanya dijadikan simbol semata.
2. Paham liberalisme dan Sekularisme yang menjamur sehingga rakyat tidak memihak partai Islam
3. Partai yang kurang menjamin dan tidak bisa menampung apa-apa yang dikeluhkesahkan rakyat.
4. Terlibatnya Tokoh dari partai politik Islam yang terjerat korupsi
(Cendikia, Rifna. 2022. PROBLEMATIKA PARTAI POLITIK ISLAM DI INDONESIA. Hal 5-7)
*d.4. Analisis peran dan posisi Islam Politik di Indonesia.*
Dalam tata negara, politik dan Islam merupakan dua hal yang tidak dipisahkan. Karena Islam bukanlah soal ibadah semata tetapi mengajarkan kepada manusia berbagai hal yang ada di muka bumi ini.Islam Dalam politik Islam mengajarkan agar rakyat harus taat kepada pemimpinnya, pemimpin harus jujur, pemimpin harus orang yang bisa mengemban amanah dan pemimpin bukan orang yang dzhalim kepada rakyatnya yang korupsi.
Menurut Mohammad Natsir menegaskan Islam dan negara berhubungan secara integral, bahkan simbiosa yaitu saling memerlukan.
Diketahui para tokoh-tokoh Islam terdahulu berjuang untuk membela negri ini dari penjajah. Para tokoh tersebut juga banyak ikut andil dalam memajukan negri ini dengan mendirikan berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, Persis dan lainnya. Selain itu para tokoh Islam juga mendirikan partai politik.
Partai politik Islam yang pertama berdiri di Indonesia adalah Partai Syarikat Islam Indonesia yang dibentuk oleh Tjokroaminoto. Awalnya bernama SDI (Syarikat Dagang Islam). Organisasi diketahui sebagai organisasi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pertama yang berskala nasional. Partai berdiri pada tahun 1923. Partai bertujuan untuk menyingkirkan organisasi PKI yang ada.
Kemudian pada masa setelah kemerdekaan terdapat partai politik Islam yaitu Masyumi yaitu Majelis Syuro Muslimin Indonesia. Partai ini berdiri pada tahun 1943. Partai Masyumi ini didirikan oleh K.H Wachid Hasyim, Mohammad Natsir, Kartosuwiryo dan lainnya. Partai ini memiliki anggaran dasar yaitu terlaksananya ajaran dan hukum Islam dalam kehidupan masyarakat dan negara Republik Indonesia, menuju keridhaan Illahi. Partai Masyumi ini berfungsi untuk menjadi wadah atau tempat untuk menaungi organisasi-organisasi Islam yang ada di Indonesia seperti Muhammadiyah, NU, dan juga PUI, Persis dan lainnya.
Masyumi juga memperjuangkan kedaulatan Indonesia dari Belanda yang akhirnya dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar.
Singapore hasil dari konferensi Meja bundar tersebut adalah Indonesia diakui kedaulatannya dan menjadi negara serikat yaitu Republik Indonesia Serikat. Republik Indonesia Serikat ini terdiri dari 16 bagian. Karena kecewa dengan hasil tersebut, Mohammad Natsir menyarankan negara semua 16 bagian itu bersatu bersama membuat negara kesatuan. Mohammad Natsir berunding dengan pemimpin parlemen RIS dan kemudian mereka meminta pemerintah agar membuat Negara Kesatuan RI. Kemudian Soekarno akhirnya membubarkan RIS dan Indonesia menjadi NKRI. Hal tersebut dinamakan Mosi Integral yang disebut Moh Hatta sebagai Proklamasi Kedua. Peristiwa ini terjadi terjadi pada tahun 1950.
Banyak tokoh-tokoh dari Masyumi yang menempati kursi pemerintahan salah satunya adalah Mohammad Natsir, Sukiman Wiryosanjoyo, Burhanudin Harahap, dan Sjafruddin Prawiranegara.
Sayangnya Masyumi dibubarkan oleh Soekarno pada 1960. Terjadi konflik antara Soekarno dengan Masyumi karena Soekarno sering mendapat kritikan oleh orang-orang Masyumi selai itu Masyumi juga sering menentang gagasan-gagasan Soekarno. Kemudian Soekarno khawatir jika gagasan-gagasan tidak akan terwujud. Maka Soekarno membubarkan Masyumi dengan melakukan pengurangan peran politik Masyumi di pemerintahan.
(.2023. Mohammad Natsir Yang Integral. https://fraksi.pks.id/2023/04/05/mosi-integral-mohammad-natsir/)
Kemudian dalam pemilu diketahui Masyumi hanya mengikutinya sekali sebelum dibubarkan yaitu pada tahun 1955 dan berhasil masuk ke dalam 4 partai besar terpilih.
Selain PSII, Masyumi partai Islam yang meramaikan dan ikut menyukseskan perpolitikan awal kemerdekaan Indonesia ada banyak sekali partai Islam lainnya seperti Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia dan lainnya.
Dan untuk saat ini partai Islam yang meramaikan perpolitikan Indonesia yaitu PKS, PPP, Partai Bulan Bintang, partai Ummat dan lainnya.
*d.5. Trend Kebangkitan Islam Politik di Indonesia.*
Politik penting bagi umat Islam karena dengan politik maka kemaslahatan umat Islam akan terjaga, umat Islam akan tenang melakukan ibadah, umat islam akan tenang dalam menjalani kehidupannya dan terhindar dari perkara yang merugikan umat manusia.
Dalam proses kemerdekaan Indonesia, Islam memiliki andil yang amat besar. Islam berjuang melawan penjajah dengan senjata dan juga secara diplomatis yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, NU, dan Syarikat Islam.
Pasca orde baru Islam politik mengalami masa kebangkitan karena banyaknya jumlah partai yang ada seperti Masyumi Baru, PBB, PK, dan PPP dan lainnya. Namun dari sekian banyaknya partai Islam yang ada sejak dahulu, kini hanya PKS lah yang berhasil mengambil hati masyarakat dengan memperoleh banyak suara semasa pemilu. PKS pada pemilu pada tahun 2024 mengalami peningkatan jumlah suara dari pemilu tahun 2019.
Pada pemilu tahun 2019, PKS mendapat perolehan suara sebanyak 11,49 juta atau 8,21 % dan pada pemilu berikutnya PKS berhasil berada di Posisi 8 perolehan suara terbanyak pada pemilu tahun 2024 dengan mendapat 12,78 juta suara atau 8,42%. Dengan perolehan suara tersebut PKS kemungkinan akan mendapat 53 kursi di DPR. "Dan kenaikan jumlah suara dan jumlah kursi pada PKS ini memberikan tambahan semangat untuk melayani rakyat dan berjuang bersama rakyat" kata Habib Aboe Bakar Al-Habsyi selaku sekretaris jenderal Partai Keadilan Sejahtera.
( .2024. Syukuri Kenaikan Suara, Sekjen PKS Beri Catatan Penting Pelaksanaan Pemilu 2024 https://pks.id/content/syukuri-kenaikan-suara-sekjen-pks-beri-catatan-penting-pelaksanaan-pemilu-2024.)
Sebelumnya pada tahun 2016 juga terjadi kebangkitan Islam politik di Indonesia melalui gerakan 212.
Gerakan 212 adalah usaha dari umat Islam di Indonesia untuk memberhentikan Ahok dari jabatannya dikarenakan kasus penistaan agama yang dilakukannya disamping itu sebagai gerakan umat Islam untuk mempertahankan nilai-nilai Islam di ditengah masyarakat Indonesia. Gerakan ini juga sebagai bukti bahwa umat Islam mempunyai kekuatan yang besar dari segi pemerintahan maupun konstitusi.
*e. Saran dan Rekomendasi*
Islam tak bisa dipisahkan dari politik terbukti betapa besarnya andil Islam dalam perpolitikan Indonesia. Mulai dari pra kemerdekaan terdapat Partai Syarikat Islam Indonesia. Yang mana partai ini sebelumnya adalah Syarikat Dagang Islam, kemudian Syarikat Islam. Organisasi juga menjadi pelopor gerakan memperjuangkan kemerdekaan pertama yang berskala nasional. Kemudian tak lama setelah kemerdekaan lahir partai Masyumi dan perjuangannya sangat luar biasa untuk Indonesia melalui Mosi Integral Natsir sampai pada saat ini terdapat partai politik PKS, partai Bulan Bintang, partai Ummat.
Dengan melihat betapa kerasnya perjuangan tokoh-tokoh Islam melalui partai dan organisasi Islam dalam memperjuangkan kemerdekaan, kedaulatan Indonesia,keutuhan NKRI, kedamaian, hak-hak bernegara, berjuang untuk umat Islam seharusnya kita sebagai muslim seharusnya mendukung penuh partai-partai Islam yang masih ada sekarang ini.
Umat Islam dianjurkan untuk mengetahui politik yang terjadi di Indonesia. Jangan sampai buta terhadap politik yang ada. politik penting untuk kita tahu dan ikuti karena dengan politik bisa menjamin kemaslahatan umat Islam di Indonesia. Dan yang masuk kedalam politik Islam berarti dia peduli dengan umat terutama dalam memberantas kedzaliman dan juga menjaga kedamaian umat. Memperjuangkan nilai-nilai Islam juga diperlukan kekuasaan. Kalau tidak hal itu takkan efektif. (Red)