Relavansi Sejarah : Mengaitkan Jatuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani dengan Konteks Global Kontemporer

Relavansi Sejarah : Mengaitkan Jatuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani dengan Konteks Global Kontemporer

Smallest Font
Largest Font

PETIRNEWS | JAKARTA - Historisme Singkat Kekhalifahan Turki Utsmani dan Berdirinya Organisasi Konperensi Islam Hingga Sampai Sekarang

Turki Utsmani adalah kerjaan besar yang memiliki wilayah sangat luas, dengan jumlah penduduk yang besar dan masa berkuasa yang sangat lama. Wilayah kekuasaan yang dikuasai oleh Turki Utsmani meliputi tiga Benua sekaligus, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa. Di samping itu, Turki Utsmani juga memiliki keunggulan dalam banyak hal, bahkan jika dibandingkan dengan Romawi atau Eropa sekalipun. 
Turki Utsmani adalah sebuah kerajaan besar yang dibangun oleh Utsman (1258-1326), putra Erthogrol pada tahun 1300, saat terjadi kekosongan kekuasaan kerajaan Turki Saljuk akibat serangan bangsa Mongol. Mereka merupakan penduduk asli Asia Tengah yang kemudian terusir oleh bangsa Mongol, dan akhirnya bermukim di barat laut Asia Kecil atau Anatolia. Awalnya, di Anatolia mereka hanya menempati sebuah wilayah kecil yang berbatasan yang berbatasan dengan Bizantium.
Rentang sejarah antara tahun 923-1342 Hijriyah dari sejarah Islam merupakan masa Kekhalifahan Utsmaniyah, yang merupakan periode terpanjang dalam sejarah Islam. Kekhalifahjan Utsmaniyah merupakan pusat Khilafah Islamiyah, kerena Khilafah ini merupakan pemerintahan Islam yang sangat kuat pada masa itu, bahkan dapat dikatakan sebagai negara paling besar di Dunia, yang telah memainkan peran pertama dan satu-satunya yang menjaga dan melindungi kaum Muslimin selama 5 abad. 

Khilafah Utsmaniyah telah muncul sejak tahun 699 Hijriyah atau 1299 Masehi, namun pemerintahan pada saat itu belum menjadi Khilafah, dikarenakan orang-orangnya belum mengumumkan kekhilafahan mereka, hingga akhiranya Khilafah Abbasiyah menyerahkan kekhilafahannya kepada mereka pada tahun 923 Hijriyah /1517 Masehi. 

Sepeninggalan kerajaan Turki Utsmani, telah banyak peristiwa yang terjadi terhadap umat Islam. Berbagai macam goncangan dan tantangan selalu hadir dan menyelimuti sejarah umat Islam. Sementara itu, sebelum dibentuknya Organisasi Konperensi Islam (OKI), ada beberapa negara Islam atau negara yang penduduknya mayoritas Muslim sering mengadakan perkumpulan untuk membahas permasalahan yang sedang terjadi dalam perkembangan Islam. Salah satunya adalah membahas tentang tanggapan terhadap rencana para zionis yang ingin menguasai Palestina secara umum. Karena banyaknya permasalah yang terjadi dalam dunia Islam akhirnya Raja Faisal memeberikan sebuah usul agar dibentukanya sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Negara Muslim, namun usulannya itu kurang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak sampai akhirnya, pada tanggal 21 Agustus 1969 dunia Islam digemparkan dengan terjadinya pembantaian dan pembakaran di sebagian Masjidil Aqsa yang dilakukan oleh penduduk Israel. 

*Sebab-Sebab Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani*

Sejak abad 11 M telah terjadi perubahan yang signifikan di Kerajaan Turki Utsmani. Kewibawaan Kerajaan Turki Utsmani mulai memudar seiring dengan semakin besarnya sikap inferior masyarakat Turki Utsmani. Disebabkan oleh adanya pengaruh modernisme yang datang dari Eropa melalui hubungan perdagangan, pengiriman pelajar, dan pengiriman duta besar. Di sisi lain, pemerintahan Turki Utsmani tidak dapat mengendalikan dinamika internal yang semakin rumit akibat konspirasi yang dilakukan freemasonry.

Situasi-situasi yang terjadi pada abad ke 11 M ini adalah fase yang mengantarkan Kerajaan Turki Utsmani pada keruntuhannya. Konflik yang semakin tajam dan perjuangan yang semakin berat un tuk mempertahankan diri yang dihadapi Kerjaan Turki Utsmani, terutama pada masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. Masa ini adalah masa yang krusial untuk dapat melihat tahap demi tahap menuju keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani. 

*Faktor Runtuhnya Turki Utsmani*

Pada tanggal 3 Maret 1924 M Khalifah resmi dibubarkan, 1 abad kurang atau lebih tepatnya sampai sekarang, 95 tahun silam kekhilafahan Turki Utsmani atau Kesultanan Utsmani runtuh. Hal ini merupakansuatu kedukaan bagi seluruh umat Islam, karena Islam pada saat itu pernah berjaya di benua Eropa dan bahkan hampir menguasi dua per tiga Dunia. Dan pada waktu itu umat Islam tidak dinaungi lagi oleh sistem kekhalifahan. Adapun penyebab runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktok eksternal.
1. Faktor internal keruntuhan Turki Utsmani yaitu ketika pada saat penyakit Al-Wahn sudah masuk ke dalam diri umat Islam terutama dikalangan para pejabat, karena tidak akan Turki Utsmani jatuh dan lemah ketika dipimpin oleh para pemimpin yang hubbuddunya, yang ada al-wahn di dalam dirinya, padahal sebelumnya ini sudah rasul peringatkan pada empat belas setengah abad yang lalu dalam sabdanya; Bahwasanya Al-Wahn ini adalah virus yang sangat bebahaya yaitu “Hubbu Dunya Wa Karaahiyatil Maut” yang dimaksud ialah yaitu cinta dunia dan takut akan kematian. Jadi betapa sangat berbahaya sekali, karena hal ini dapat meruntuhkan keimanan seseorang, dan keyakinan akan adanya kehidupan setelah kematian. Awal mula benih-benih keruntuhan Turki Utsmani yaitu terlihat dan sejarah mencatat bahwa para sultan berpenampilan glamor, dan hidup penuh dengan kemewahan. 
2. Faktor Eksternal, Kemudian diantara faktor eksternal ialah munculnya westernisasi atau ide-ide Barat tentang skularisme, plurarisme, dan liberalisme. Selain itu mulai dimunculkannya isu-isu yang mengakibatkan pecah belah antara kelompok dan golongan, dan sampai muncul gerakan-gerakan yang mengusung pemikiran liberal yang dicetus oleh orang-orang Yahudi. Itulah faktor besar yang menyebabkan runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, walaupun masih banyak lagi faktor penyebab yang lainnya diantaranya adalah kerena memilikinkekuasaan yang sangat luas sehingga mempersulit proses administrasi penduduk yang hetrogen, sehingga memerlukan organisas yang teratur. 

*Dampak Positif dan Negatif dari Runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani*

Keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani, yang terjadi pada awal abad ke-20, memiliki dampak yang komleks baik secara positif maupun negatif bagi umat Islam. Berikut adalah beberapadampak yang timbut:
*Dampak Positif*
- Kemerdekaan Nasional; Yaitu keruntuhan Utsmaniyah membuka jalan bagi berbagai macam Negara Islam untuk mencapai kemerdekaaan nasional.  Hal ini, sangat memungkinkan munculnya negara-negara baru di wilayah bekas kekuasaan Turki Utsmaniyah seperti, Turki, Suriah, Mesir, Irak dan lainnya.
- Modernisasi; Keruntuhan Utsmaniyah mendorong munculnya gerkan-gerakan reformasi dan modernisasi di dunia Islam. Negara-negara baru yang telah ter\bentuk akhiranya berusaha mengadopsi model-model pemerintahan modern, sistem pendidikan, dan inspratuktur yang memungkinkan untuk kemajuan dalam berbagai  bidang.
- Pembaruan Hukum; Beberapa negara Islam yang baru merdeka melakukan reformasi hukum yang berorientasi pada prinsip-prinsip modernitas dan keadilan, meskipun masih terdapat perdebatan terkait sejauh mana implementasinya yang sesuai dengan ajaran Islam.
*Dampak Negatif*
- Ketidakstabilan Politik; Keruntuhan Utsmaniyah meninggalkan wilayah yang luas dengan kekosongan kekuasaan yang kemudian menyebabkan ketidakstabilan politik. Persaingan kekuasaan dan konflik etnis/keagamaan sering muncul di wilayah bekas kekuasaan Utsmaniyah, hal ini menyebabkan konflik yang berkepanjangan dan penderitaan bagi penduduk setempat.
- Kehilangan Identitas Pan-Islam; Kekhalifahan Utsmaniyah pernah menjadi simbol kekuatan dan solidaritas umat Islam diseluruh Dunia. Keruntuhan kekhalifahan Utsmaniyah juga berarti hilangnya fokus terhadap gagasan persatuan pan-Islamisme, meskipun gagasan ini masih hidup dalam beberapa gerakan dan organisasi.
* Pembagian Wilayah Yang Tidak Adil; Pembagian wilayah bekas kekhalifahan Utsmaniyah oleh kekuatan kolonial Barat yang sering kali tidak pernah memperhatikan identitas etnis dan agama lokal. Hal ini menyebabkan terjadinya pembentukan negara-negara dengan populasi yang beragam baik secara etnis maupun agama, dan ini sering kali menjadi sumber konflik dan ketidakstabilan.

*Kebangkitan Islam Kedepannya*

Kebangkitan Islam dapat dilakukan dengan pemberdayaan generasi muda, agar para generasi muda dapat fokus terhadap pendidikan, kewirausahaan dan pengetahuan tentang Islam, dan dapat berpartisipasi untuk membangun masa depan Islam yang lebih cerah dan maju lagi. Selain itu juga dapat mengembangkan dan mempelajari teknologi setra inovasi, karena hal ini sangatlah penting dalam menyebarkan informasi yang berkaiatan dengan pengetahuan tentang Islam. Dari teknologi ini kita dapat memperluas jangakauan kita untuk berda’wah, karena di zaman yang modern ini sangat disayangkan jika kita sebagai agen of change tidak mengetahui tentang kemajuan teknologi dan tidak memiliki inovasi untuk kemajuan agama serta negara. Kemudian memperkuat persatuan dan solidaritas antara hubungan negara Muslim dan organisasi Islam untuk mengahdapi berbagai macam tangtangan yang terjadi.  

*Analisis Tentang Dampak Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani Terhadap Negara-Negara Islam Terutama Indonesia*

Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924 menandai berakhirnya kekuasaan politik Islam yang berlangsung lebih dari enam abad. Peristiwa ini memiliki dampak yang signifikan terhadap negaea-negara Islam di Dunia, termasuk Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak utama dari runtuhnya kekhalifahan ini :
- Kehilangan Simbol Persatuan Islam, Kekhalifahan Utsmaniyah dipandang sebagai simbol persatuan umat Islam diseluruh Dunia. Runtuhnya kekahlifahan ini menyebabkan kekosongan simbolik dan psikologi bagi umat Islam, termasuk di Indonesia. Dengan kehilangan itu semua membuat umat Islam berpikir dan berdiskusi tentang bagaimana umat Islam harus bersatu di masa depan. 
- Bangkitnya Nasionalisme, Dibanyak negara, termasuk Indonesia runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani memicu bangkitnya gerakan nasionalisme. Di Indonesia ini tercermin dalam perjuangan kolonialisme Belanda. Nasionalisme Indonesia mulaitumbuh kuat dengan tokoh-tokoh seperti Soekarno dam Hatta dalam memimpin perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. 
- Transpormasi Politik Islam, Dengan runtuhnya kekhalifahan ini, banyak negara Islam harus menemukan cara baru untuk mengorganisir pemerintahan mereka. Di Indonesia ini mempengaruhi cara umat Islam berpartisipasi dalam politik. Partai politik dan organisasi Islam seperti Nadhatul Ulama (NU) Dan Muhamdiyah mulai memainkan peran penting dalam politik Indonesia.
- Perubahan Dalam Pemikiran Islam, Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani memicu refleksi dalam pemikiran Islam. Di Indonesia, ini terlihat dalam munculmnya berbaga gerakan reformis dan modernis yang mencoba untuk menafsirkan kembali ajaran Islam untuk menyesuaikan dengan konteks zaman modern. Tokoh-tokoh seperti Agus Salim dan Natsir adalah contoh dari para pemikir yang mencoba merumuskan ulang peran Islam dalam negara modern.
- Peningkatan Pendidikan Islam, Sebagai respon terhadap hilang dan runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, ada dorongan besar untuk memperkuat pendidikan Islam. Di Indonesia, ini terlihat dalam peningatan jumlah madrasah dan pesantren. Pendidikan Islam juga menjadi salah satu cara untuk menjaga identitas Islam dan mengajarkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda. 
- Perubahan Dalam Hubungan Internasional, Rutuhnya kekhalifahan, mengubah dinamika hubungan interasional di dunia Islam. Negara-negara Islam, termasuk Indonesia, mulai mencari midel baru untuk kerjasama internasional. Kemudian ini mengarah kepada pemebentukan organisasi-organisasi seperti Organisasi Konfrensi Islam (OKI), yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar negara-negara Islam.

Secara keseluruhan, runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah memiliki dampak yang lusa dan mendalam terhadap dunia Islam, termasuk Indonesia. Meskipun harus menghadapi tantangan yang besar, umat Islam di Indonesia berhasil menemukan cara-cara untuk mengekspresikan identitas dan aspirasi mereka dalam konteks     dunia yang berubah.

*Saran dan Rekomendasi*

Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, marilah kita sama-sama untuk meningkatkan kepekaan kita terhadap untuk kemajuan Islam kedepannya, agar kita tidak lengahb terhadap orang-orang yang ingin menghancurkan umat Islam di seluruh belahan dunia. Selain itu, marilah kita buka mata dabn lihatlah serta cari tauhlan pengetahuan tentang sejarah Islam terdahulua, agar kita tidak dibutakan dengan berbagai informasi yang ada. Karena dari sejarah masalalulah kita dapat mengetahui dan mengambil pelajaran untuk kemajuan Islam. 


Refrensi

Drs. Samsul Munir Amin, M. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : AMZAH.
Handriasyah, D. A. (2016). Di Balik Runtuhnya Turki Utsmani. Yogyakarta: Pro-U Media.
Wakyudi. (2020, Mei). Sejarah Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani. Diambil kembali dari STKIP Nadhatul Ulama IndraMayu: https://sg.docworkspace.com/d/sIMKryeuQAfCUj7MG.

Oleh : Dahlia Helen Maswanda Mahasiswi STID Mohammad Natsir

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author