Sejarah Singkat Kekhalifahan Turki Utsmani dan Berbagai Dampaknya Terhadap Dunia Islam
PETIRNEWS | JAKARTA - Kekuatan politik Islam menurun pasca serangan tentara Mongol terhadap kekhalifahan Abbasiyah. Kekhalifahan Abbasiyah runtuh karena serangan tersebut. Pada akhirnya wilayah kekuasaan Abbasiyah terpecah belah menjadi beberapa bagian kecil yang saling berperang.Banyak peninggalan-peninggalan islam budaya islam yang hancur akibat serangan tersebut. Daerah pusat kekuasaan islam yang lainnya pun dihancurkan oleh Timur Lenk.
(Menurut Badri Yatim, dalam Munzir Muhammad dkk. 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 160)
Setelah kejadian tersebut, keadaan politik islam perlahan-perlahan mulai membaik dengan hadirnya tiga kekhalifahan besar islam diantaranya kekhalifahan Utsmani, Kekhalifahan Moghul dan kekhalifahan Safawi.
(Uliyah, Taqwatul.2021. Kepemimpinan Kerajaan Turki Utsmani : Kemajuan dan Kemundurannya. Jurnal An-Nur. Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman.Vol 7, No.2 Juli-Desember 2021. Hal 325-326)
Salah seseorang dari Kabilah Qayigh Ogush, salah satu dari suku yang ada di Turki mendirikan kekhalifahan Utsmani pada tahun 1281. Seseorang dari kabilah Kabilah Qayigh Ogush bernama Utsman bin Ertoghrul. Kekhalifahan Utsmaniyah pada awalnya memiliki beberapa daerah kekuasaan yaitu Casablanca, Dardandeles, Trace, Asia Kecil dan juga Kerajaan Romawi.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161)
Kisahnya berawal dari Ayah Raja Utsman yaitu Sulaiman Syah dengan para pengikutnya yang berjumlah amat banyak yaitu sekitar seribu pasukan pergi ke daerah Anatolia. Sebelum sampai Anatolia, Sulaiman Syah dan para pasukan beristirahat terlebih dahulu di Azerjiban. Belum sampai kepada tempat yang dituju, Sulaiman Syah meninngal dunia. Akhirnya yang menjadi Raja adalah Anaknya yaitu Ertoghrul. Kemudian Ertoghrul beserta pasukan ayahnya pergi ke tempat tujuan awal. Saat sampai disana yaitu daerah Anatolia ternyata Ertoghrul disambut baik oleh Sultan Alauddin yaitu penguasa Seljuk.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161)
Sultan Alauddin II dan pasukannya pada saat itu sedang berperang melawan Kerajaan Bizantium. Ertoghrul beserta pasukannya pun ikut membantu. Pada akhirnya peperangan dimenangkan oleh Sultan Alauddin II dan pasukannya. Atas kerelaan hati Ertoghrul dan pasukannya yang ikut berpartisipasi dalam peperangan tersebut. Sultan Seljuk pun memberi hadiah berupa wilayah kekuasaan di Asia Kecil. Setelah mendapat wilayah kekuasaan akhirnya Ertoghrul dan pasukkannya sangat semangat dalam memperluas wilayah kekuasaan mereka.
(Menurut Yatim, Badri Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161)
Ertoghrul pun meninggal pada tahun 1289, kepemimpinan pun dialihkan kepada puteranya yaitu Utsman. Pda tahun 1290 mulailah Utsman menjadi pemimpin pasukan.
Pada tahun 1300 Sultan Alauddin II meninggal karena terkena serangan bangsa Mongol. Sultan Alauddin ternyata tidak mempunyai putera yang akan mewariskan wilayah kekuasaannya. Dalam situasi itulah Utsman dan para pasukannya bertahan dari serangan-serangan yang di lontarkan kepada mereka dan akhirnya mereka berhasil mendapat wilayah kekuasaan Sultan Alauddin II. Utsman kemudian memberikan nama pada wilayah kekuasaannya sebagai kekhalifahan Utsman.
(Menurut Ajid, Thohir Dalam Munzir Muhammad 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 161-162).
Menurut Syafiq A. Mughni Diantara raja-raja yang pernah berkuasa dalam kekhalifahan Utsmaniyah adalah sebagai berikut,
Periode Pertama yaitu: Utsman I, Orkhan, Murad I, Bayazid I .
Periode Kedua yaitu: Muhammad I, Murad II, Muhammad Al-Fatih, Bayazid II, Salim I dan Sulaiman Al-Qanuni.
Periode Ketiga yaitu: Salim II, Murad III, Mehmed I, Ahmed I, Mustafa I, Utsman II, Mustafa II, Murad IV, Ibrahim I, Mehmed IV, Sulaiman II, Ahmed II dan Mustafa III.
Periode Keempat yaitu: Ahmed III, Mahmud I, Utsman III, Mustafa IV, Abdul Hamid I, Salim III, Mustafa V dan Mahmud II.
Periode Kelima yaitu : Abdul Majid, Abdul Aziz, Murad V, Abdul Hamid II, Mehmed V, Mehmed VI dan Abdul Majid II.
Setelah sekian tahun lama berdiri berdiri, kerjaan Turki Utsmani pun mengalami kemunduran hingga kemunduran. Diantara penyebab kemunduran Kekhalifahan Turki Utsmani adalah
1. Lemahnya pemimpin dalam memimpin kekahlifahan
Setelah dipimpin oleh Sulaiman Al-Qanuni, Kekhalifahan Utsmani mengalami kemunduran terus-menerus yang mengakibatkan keruntuhan. Kemunduran kekhalifahn utsman salah satunya akibat dari melemahnya kepemimpinan sultan-sultan yang memimpin setelah Sulaiman Al-Qanuni.
(Munzir Muhammad dkk. 2022. Sejarah Kerajaan Turki Utsmani: Analisis Kemajuan dan Kemunduran Turki Utsmani. CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya. Hal 331)
2. Merosotnya Ekonomi
Sebab selanjutnya adalah merosotnya ekonomi bangsa. Perekonomian salah satu hal yang penting dalam sebuah bangsa. Perekonomian adalah jantung keberlangsungan kehidupan bangsa. Karena keadaan ekonomi semakin merosot pada akhirnya Kekhalifahan Turki Utsmani mengalami kesulitan dalam menghadapi perdagangan internasional. Penyebab terjadinya kemerosotan ekonomi adalah karena banyaknya peperangan yang terjadi
3. Pungutan Liar
Selain karena lemahnya para pemimpin sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni yang mengakibatkan negara hancur dan melemah. Faktor kehancuran selanjutnya adalah kar mmena adanya pungutan liar. Budaya pungutan liar atau biasanya disebut pungli sering terjadi di dikalangan pejabat yang ingin ingin naik jabatan. Sudah jelas bahwa di akhir masa kekhalifahan, moral para penguasa Turki Utsmani banyak yang rusak. Terutama banyak yang ingin kekuasaan tapi tidak tau caranya menjadi pemimpin.
4. Luasnya kerajaan Turki Utsman
Karena dorongan keinginan ingin memperluas wilayahnya maka kekhalifahan Utsmani sering mengikuti peperangan. Akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang yang harusnya dipakai untuk membangun dan mensejahterakan wilayah yang sudah ada.
5. Penduduk yang beragam
Dikarenakan banyaknya penduduk dari suku- suku yang beragam mengakibatkan peraturan yang terdapat di kekhalifahan pin beragam. Harusnya dengan penduduk yang beragam ini pemerintah bisa membuat aturan yang sama.
Kekhalifahan Utsmani yang begitu lama Berjaya meninggalkan banyak dampak postif yang memajukan islam. Diantara dampak-dampak postifnya adalah sebagai berikut,
1. Bidang politik
a. Terjadi perluasan wilayah Islam pada masa kekhalifahan Sultan Sulaiman II.. Mulai dari Australia, Eropa, Mesir, Afrika Utara, Asia, Persia, dan Aljazair.
b. Perluasan wilayah yang besar juga terjadi pada masa kekhalifahan Muhammad Al-Fatih. Setelah berhasil menaklukkan konstantinopel. Setelah berhasil menaklukkan konstantinopel kerajaan Utsmani semakin besar. Kemudian diperbesar lagi dengan ditaklukannya Serbia, Albania , dan Hongaria.
2. Bidang ilmu pengetahuan
Banyaknya kitab-kitab pengetahuan di seluruh negara Islam terutama Turki. Terdapat 26 perpustakaan di Istanbul dan kitab-kitan pengetahuan sebanyak 30 ribu.
3. Bidang Ekonomi
Turki pada saat itu menjadi pusat perdagangan Islam.
4. Bidang Arsitektur
Arsitektur Islam pada zaman kekhalifahan Turki Utsmani sangatlah mengalami kemajuan. Terdapat 235 bangunan diantara bangunan-bangunan tersebut terdapat Masjid Agung Sulaiman, Masjid Muhammad Al-Fatih, Masjid bekas gereja Aya Sophia dan lain-lain.
(Putri, Rahmida. Warisan Peradaban Islam Era Turki Utsmani sebagai penguat identitas Turki Modern. Local History and Heritage.1(2).30)
Dan Diantara dampak-dampak negatif pasca runtuhnya kekhalifahan utsmani adalah hukum Islam yang secara perlahan ditinggalkan. Banyak orang turki yang tidak mau menggunakan bahasa Arab dan juga menolak budayanya. Non Islam pun dengan cepat memberlakukan hukum mereka di negri Islam. pada bidang pendidikan pun non muslim ikut mengacak-acak kurikulum Islam. Mereka mengganti kurikulum Islam dengan kurikulum menghasilkan generasi-generasi yang berpahamkan nilai barat.
(Basri, Muhammad dkk. Dampak Kemunduran Kerajaan Turki Utsmani Terhadap Islam. Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat (JURRAFI). Vol.2, No.1 April 2023 Hal 11-19)
Berakhirnya kehalifahan Utsmani berdampak besar bagi Negara-negara islam lainnya. Karena sebelummya Kekhalifahan Utsmani adalah tempat berlindung Negara-negara islam didunia. Tanpa Kekhilafahan, umat islam rentan mengalami pelecehan dan penindasan dari Negara-negara non muslim.
Semangat perjuangan islam pun bangkit. Maka berdirilah gerakan-gerakan islam yaitu Organisasi Muhammadiyah dan juga NU. Dan juga di Indonesia sendiri ketika perumusan Sumpah Pemuda, Muhammad Yamin, Soepomo menanamkan nilai-nilai islam didalamnya yaitu nilai tauhid, kemanusiaan, persatuan, keadilan dan juga nilai musyawarah. Selain pada Sumpah Pemuda, nilai-nilai islam juga terkandung dalam Pembukaan dan isi UUD 1945.
(Afandi.2022. Respon Runtuhnya Khilafah Ottoman, Dari Kongres Umat Islam Hinnga Lahirnya Nahdlatul Ulama. https:/muhammadiyah.or.id/2022/01/respon-runtunnya-khilafah-ottoman-dari-kongres-umat-islam-hingga-lahirnya-nahdlatul-ulama/ diakses pada 07Juni 2024)
Turki sangat amat berjasa dalam peradaban islam. Selain berjasa dalam masa kekhalifahan Utsmani Turki juga berjasa karena menjadi salah satu negara islam di dunia yang ikut mendirikan OKI. OKI merupakan kepanjangan dari Organisasi Konferensi Islam setelah beberapa tahun akhirnya berubah namanya menjadi Organisasi Kerja Sama Islam.
Pembentukan OKI didorong oleh beberapa peristiwa yang meresahkan umat Islam di dunia. Yang pertama adalah peristiwa jatuhnya kota Yerussalem ke tangan Israel pada tahun 1967. Kedua yaitu peristiwa pemabakaran Masjid Aqso oleh warga Israel di Yerusalem pada tanggal 21 Agustus 1969. Kedua peristiwa tersebut memicu reaksi dari negara-negara Arab dan umat Islam sedunia. Kedua peristiwa tersebut menimbulkan persatuan diantara negara-negara Arab dan Islam dan menentukan sikap terhadap Israel yang telah menyerang Yerussalem.
Awal mulanya organisasi ini didirikan untuk menangani masalah politik yang ada dunia islam. Terutama masalah yang terjadi di Palestina. Organisasi ini pada akhirnya berkembang sebagai organsisasi internasional yaitu tempat kerjasama Negara-negara islam di dunia ini dalam berbagai bidang yaitu bidang sosial, bidang budaya, bidang politik dan ilmu pengetahuan.
KTT islam adalah Konferensi Tingkat Tinggi adalah hal yang diselenggarakan dua tahun sekali oleh organisasi tersebut. Dibawah KTT islam ada beberapa badan pengambil keputusan penting lainnya yaitu Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI ( Conference Of Foreign Minister) yang diadakan setahun sekali.
(09 Desember 2022. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.https://kemlu.go.id/portal/id/read/129/halaman_list_lainnya/organisasi-kerja-sama-islam-oki diakses pada 03 Juni 2024)
Saran dan Rekomendasi
Dengan melihat sejarah-sejarah islam yang terjadi terutama masa kekhalifahan Turki Utsmani banyak sekali pelajaran yang dapat diambil khususnya pelajaran bagi pemimpin negri yang moyaritasnya beragama islam yang salah satunya adalah negri tercinta kita ini yaitu Indonesia. Sejarah kekahlifahan utsman ini bagus untuk di pelajari dan dijadikan pembelajaran bagi negri-negri islam dunia.
Umat islam juga dianjurkan untuk banyak membaca sejarah-sejarah islam. Karena didalamnya banyak sekali pelajaran hidup dan menambah semangat ukhuwah islamiyyah.
Oleh: Deshintia Marwa Hashinah