Terlantarkan PSU Belasan Tahun Perumahan Griya Puri Sukatani Merasa Dirugikan, Bahkan Perbaikan Jalanpun dari Pagu Dewan

Terlantarkan PSU Belasan Tahun Perumahan Griya Puri Sukatani Merasa Dirugikan, Bahkan Perbaikan Jalanpun dari Pagu Dewan

Smallest Font
Largest Font

Terlantarkan PSU Belasan Tahun Perumahan Griya Puri Sukatani Merasa Dirugikan, Bahkan Perbaikan Jalanpun dari Pagu Dewan

PETIRNEWS | KAB. TANGERANG - Perumahan Griya Puri Sukatani Kluster Taman Akasia yang beralamat di RW 013 Kelurahan Sukatani Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dikeluhkan Warga Setempat karena Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) belum diserahkan kepada Pemerintah Daerah sehingga pembangunan terhambat dan hanya bisa berharap pada Swadaya Warga dan Pagu Dewan. Warga Taman Akasia sangat berterima kasih sudah mendapatkan pembangunan Pagu Dewan dari Partai PKS. Senin, 16/9/2024.

Thohirudin, SH, ST , MM, CTMP Warga Taman Akasia RT 03 RW 013 Kelurahan Sukatani saat diwawancarai oleh Tim Investigasi Awak Media Forum Media Banten Ngahiji (FMBN) menyampaikan bahwa dirinya belum melihat perbaikan dan perawatan jalan ataupun PSU selama dia tinggal di Taman Akasia.

"Saya tak pernah melihat adanya perbaikan atau perawatan dari pihak pengembang Puri Jaya, dan setahu saya ini Perumahan belum serah terima PSU ke Pemerintah Daerah jadi pembangunan tersandera hingga bertahun-tahun, jika ada perbaikan jalan itupun Swadaya Warga dan Pagu Dewan," papar Thohirudin warga setempat yang juga seorang Advokat Peradi Nusantara dan seorang Aktivis.

Dia menambahkan bahwa dalam peraturan serah terima PSU Perda No 04 Tahun 2012 sudah diatur kapan Pengembang Wajib menyerahkan PSU ke Pemerintah Daerah yaitu Saat selesainya pemeliharaan paling lambat 1 (satu) tahun. Bilamana tak diserahkan maka ada pidana penjara 6 bulan dan denda 50 juta rupiah.

"Sudah jelas diatur dalam Perda saat Pengembang tidak melakukan Pemeliharaan selama 1 tahun maka wajib diserahkan kepada Pemda, dan bila tidak diserahkan maka ada sanksi pidana 6 bulan penjara dan denda 50 juta rupiah," tambahnya.

Lebih lanjut Thohirudin menyampaikan bahwa dirinya merasa dibohongi dengan tidak dibangunnya akses jalan Perumahan Taman Akasia dari Jalan Raya Pasar Kemis.

"Ya saya merasa sudah ditipu karena dulu tahun 2012 sales bilang ada akses jalan dua lajur tembus ke Jalan Raya Pasar Kemis, sekarang tahun 2024 berati sudah 12 tahun, namun jalan tak pernah dibangun, jika saya layangkan gugatan menggunakan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, ini lumayan sanksi pidananya 5 tahun penjara dan denda dua milyar rupiah," tegasnya.

Lebih detail Tim Investigasi bersama Thohirudin melihat masih ada penyimpangan terhadap Perda No 09 Tahun 2006 tentang Rencana Tapak, yaitu lebar Row jalan masih ditemukan kurang dari 6 meter.

Camat Rajeg Oman Apriaman, SKM, S.Ip saat diwawancarai oleh Tim Awak Media FMBN secara singkat menyampaikan bahwa dirinya akan menanyakan ke Dinas Perumahan Pemukiman dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tangerang untuk memastikan Asset sudah diserahkan kepada Pemda ataukah belum.

"Assetnya apa sudah diserahkan ke Pemda, jadi itu harus di tanyakan dulu ke Dinas Perkim, apakah sudah diserahkan ke Pemda atau belum," kata Camat Rajeg Oman Apriaman. Selasa (17/9/2024).

Lurah Sukatani Hj Umiyati S.Ip saat dikonfirmasi oleh Tim Awak Media FMBN melalui WhatsApp menyampaikan sedang di Tigaraksa.

"Sedang di Tigaraksa, Coba ketemu Sekel saja," jawabannya. Selasa (17/9/2024).

Sekretaris Kelurahan Sukatani Alwan Sirodj, SH. saat diwawancarai Tim Awak Media FMBN menyampaikan bahwa pihak kelurahan sudah pernah melayangkan Surat kepada Puri Jaya dan Dinas Perkim terkait permintaan untuk serah terima PSU perumahan Griya Puri Sukatani Taman Akasia.

"Kami sudah pernah layang surat ke Puri Jaya dan Dinas Perkim terkait permintaan untuk serah terima PSU perumahan tersebut, hasil memang belum ada, kami masih menunggu, nanti kami akan datangi dan bersurat kembali jika masih belum ada jawaban," ungkapnya.

Alwan Sirodj menambahkan bahwa perumahan yang belum serah terima PSU ke Pemda saat Musrenbang tak bisa diagendakan untuk pembangunan.

"Ya ini kendala bagi Kelurahan, saat Musrenbang perumahan yang belum serah terima PSU ke Pemda belum bisa dimasukkan dalam agenda pembangunan, kami bahkan minta ke Dinas Perkim apakah bisa jika kami ambil alih sepihak jika memang Pengembangnya sudah tak bertanggung jawab, itu masih kami tunggu jawaban dari Perkim," katanya.

Ketua RW 013 Kelurahan Sukatani Dwi Wahono Saputro saat diwawancarai oleh Tim Investigasi Awak Media FMBN menyampaikan bahwa pembangunan jalan konblok yang saat ini ada pelaksanaan pembangunan itu bersumber dari dana Pagu Dewan Partai PKS.

"Karena Perumahan Griya Puri Sukatani Taman Akasia ini belum serah terima PSU ke Pemda maka kami melaksanakan pembangunan melalui Swadaya Warga dan Pagu Dewan, kami mengajukan ke semua partai, ya kebetulan sekarang kami mendapatkan dari Pagu Dewan PKS pak Munawir," ungkapnya.

Dwi Wahono Saputro juga menyampaikan bahwa pihak Pengembang Puri Jaya pernah memberikan batuan Pembangunan sekali untuk normalisasi kali tahun 2019 sebesar 10 juta rupiah.

"Pihak Puri Jaya memang pernah sekali kasih bantuan untuk normalisasi, waktu itu pun kami mengajukan karena kami kekurangan dana dari Swadaya Warga," ujarnya.

"Dari tahun 2012 sampai saat ini hanya itu aja bantuan pembangunan dari pihak Puri Jaya selebihnya kami yang melakukan secara Swadaya Warga dan bantuan Pagu Dewan," tegasnya.

Ketua RT 01 RW 013 Budi saat diwawancarai menyampaikan bahwa dirinya sejak tinggal di Taman Akasia tahun 2020 sampai saat ini tidak pernah melihat ada perbaikan jalan dari Puri Jaya.

"Kami melakukan perbaikan jalan secara Swadaya Warga saja, dan yang sekarang ada pembangunan konblok pun bukan dari Puri Jaya," ucapnya.

Warga RT 01 RW 013 Sani Dewantoro menyampaikan kepada Awak Media bahwa dirinya sudah tinggal sejak 2014 tak pernah melihat ada perbaikan jalan dari Puri Jaya.

"Selama saya tinggal sejak 2014 sampai saat ini nggak ada perbaikan jalan dari Puri Jaya, dan saya juga sering kena banjir jika ada hujan, got yang ada lebih tinggi daripada jalan," ujarnya.

Usman pekerja proyek saat diwawancarai menyampaikan bahwa dirinya kerja di proyek pembangunan dari Dewan.

"Saya hanya pekerja proyek, nggak tau sumber dananya, dari partai mana juga nggak tau, tapi katanya dari pak Dewan Munawir," tutupnya. (Budi Irawan)

Sumber : TIM FMBN

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author