Turki Masa Keemasan dan Kemunduran

Turki Masa Keemasan dan Kemunduran

Smallest Font
Largest Font

PETIRNEWS | JAKARTA - Suatu ketika dengan sungguh-sunggih Nabi Muhammad bersabda kota konstantinopel itu akan di taklukan oleh orang islam pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan, sabda itu menjadi pemantik semangat yang luar biasa ribuan abad lamanya, kota imperium yang sangat besar memiliki kekuasaan itu akan di taklukkan oleh orang isam, artinya kota kota kecil di sekitarya juga tentu saja akan dapat di taklukkan. Sabda itu menjadikan motivasi besar untuk para sahabat berlomba=lomba mewujudkan yang Rasulullah sabdakan, di mulai dari Umar bin Khattab yang memperluas wilayahnya, memenangkan berbagai perang bersama bangsa romawi, kemudian di lanjutkan oleh Usman bin Affan yang membentuk1.600 kapal untuk mengamankan wilayah Afrika Utara,  pada tahun 650 Masehi Abdullah bin abu sarah juga melawan armada romawi, untuk mewujudkan hal tersebut, Abdullah bin Sarah syahid dalam peperangan  tersebut.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 654 Utsman bin Affan mengirimkan Muawiyah bin Abu sufyan dengan pasukan yang besar untuk mengepung benteng konstatinopel, namun mereka belum berhasil karena dikenal betapa kokohnya benteng tersebut, benteng konstatinopel di kelilingi oleh tiga lautan, yakni laut marmara, selat nosphorus dan golden horn atau tanduk emas. Dalam hitungan kemiliteran pada masa itu, konstatinopel dianggap sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena keamanannya dijamin dengan adanya pagar pagar pengaman berlapis di dalamnya, dengan demikian benteng konstantinopel tidak mudah diserang dan di taklukkan. 

Pada tahun 668 Muawiyah menyerang romawi melalui jalur darat dan laut. Dari laut muawiyah mengerahkan armadanya menuju laut marmara sampai selat bosphrus, sedangkan melalui jakur darat yaitu melalui asia kecil, tidak berhenti sampai disitu, ekspansi untuk menaklukkan konstantinopel di lanjutkan oleh Sulaiman bin Abdul Malik, pada tahun 810 M di lanjutkan oleh Harun Ar-Rasyid yang sempat byzantium bergejolak. 

Puncaknya pada hari kamis, 26 Rabiul Awwal betepatan dengan 6 april 1453 Sultan Muhammad Al- Fatih bersama 150.000 pasukan dan 400 kapal perang untuk menaklukkan benteng kokoh itu, ncaknya yaitu pada hari Kamis, 26 Rabiul awwal bertepatan dengan 6 April 1453 sultan Muhammad II bersama 150.000 pasukan dan 400 kapal perang berusaha menaklukkan benteng itu,

Sebelum itu, Muhammad II mengirimkan surat kepada kaisar Constantine XI untuk bersedia pergi dengan jaminan keamanan kaisar dan keluarga dan membayar jizyah, namun kaisar menolak, akhirnya pada 27 Mei 1453 sultan Muhammad II memerintahkan seluruh pasukannya agar mendekatkan diri kepada Allah, mensucikan diri dan menjauhkan dari maksiat serta menambah amal ibadah dan bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah. Seusai shalat Tahajjud mereka mulai melakukan peperangan, Dan hari itu, sebelum matahari terbit kaum muslimin telah mendapatkan kemenangan.

Pada tahun 1299, seorang bernama Usman Gazi berasal dari Anatolia  sebagai pembuat dinasti yang sangat besar, yakni Turki Usmani, Usman Gazi memperluas wilayahnya sampai ke bagian barat, yaitu wilayah bursa, kemudian bursa menjadi jantung Turki Usmani, Masa kejayaan Turki pada abad 16 di zaman Sulaiman(1520-1566) mampu memperluas wilayah sampai wilayahnya mencapai Asia barat, Afrika tengah sampai Eropa tenggara.
Di zaman pertarungan budaya antara modernitas dan post modernitas karena silaunya pengambil kebijakan akan budaya Eropa, di zaman 1910 ulama Turki telah mengusulkan sistem pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama atau ilmu umum saja, ia ingin menggabungkan keduanya dan dengan sentuhan tazkiyyatunnafsi dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 129, 151 dan Ali Imron ayat 164, bahwa pendidikan mengandung tiga aspek penting (pengenalan, pemahaman, penghayatan ayat ayat Allah, dan pengajaran, kemudian puncak tertinggi sebuah ilmu adalah ma'rifatullah, Said Nursi, ulama Turki yang lahir tahun 1877 di desa nurs provinsi bitlis, Anatolia timur, Beliau berpendapat bahwa si dalam filsafat ada tiga aspek yaitu ontologi, epitimologi, aksiologi dan ketiga aspek penting itu yang membawa pendidikan Islam ke masa kejayaannya, apabila salah satu aspek hilang maka lunturlah karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. 

Ulama ulama Turki berjuang agar sultan Hamid II tidak lagi menerapkan pendidikan ekstrim-sekuler yang berkiblat pada barat, namun keshalihan sultan Hamid II tidak mampu menopang pemerintahan yang dalamnya memang sudah bobrok, kemudian runtuhlah Turki Usmani pada 3 Maret 1924, dari sejarah tersebut dapat di petik hikmah bahwa masa depan dan warna sebuah bangsa atau negara, sangat di tentukan dari pendidikan yang ada untuk generasi seterusnya. 

Salah satu sebab kemunduran dan runtuhnya turki usmani ialah perang dunia, perang dunia I merupakan bencana bagi seluruh umat manusia, meninggalkan ribuan peristiwa tragis, akhirnya pada tahun 1918 perang dunia I dimenangkan oleh pihak sekutu dan kekalahan di pihak Jerman dan aliansinya yaitu Turki Utsmani, hal itu juga menjadi bencana bagi militer dan ekonomi turki, di hari itu juga, kapal-kapal besar datang dari selat bashoprus, kemudian pintu pintu, jendela jendela dan balkon balkon rumah di penuhi oleh bendera sekutu, Hal tersebut benar benar mmberikan kesedihan bagi seluruh umt islam dunia, karena saat itu turki adalah orotitas pusat kekhalifahan islam. 

Setelah kekalahan Turki pada perang dunia I, Turki ibarat singa yang kehilangan taring dan kekuatan, sehingga musuh musuh tidak segan lagi, singa itu juga menderita penyakit karena praktik praktik kezaliman, keshalihan Sultan Abdul Hamid tidak bisa berbuat banyak ketika sistem pemerintahannya memang telah cacat parah. Namun, setelah perang dunia I berakhir Inggris masih tetap memiliki peran untuk memonopoli Turki, Inggris memaksa Syaikhul Islam membuat fatwa bahwa haram hukumnya melawan Inggris siapapun berani melawan, artinya memberontak, hal itu ialah tanda islam di turki mulai melemah.
Setelah gencatan senjata yang ditandatangani oleh Inggris dan Turki menjelaskan bahwa kekuasaan Mustafa kemal attaturk atas Turki Usmani melalu majlis nasional agung tanggal 1 november 1922, Khalifah hanya di jadikan simbol yang religius dan tunduk terhadap negara. Mustafa kemal attaturk yang berhak mengangkat dan mengganti khalifah dan dia juga yang berhak menerapkan undang-undang.
24 Juli 1923 Mustafa kemal di akui secara nasional dan internasional
2 Oktober 1923, Inggris pergi dari Turki kemudian pasukan nasional Turki memasuki Istanbul, 13 Oktober 1923 majelis agung nasional menetapkan Ankara sebagai ibukota turki untuk menghilangkan jejak Islam, Islam bul atau Istanbul, 29 Oktober 1923 Mustafa kemal resmi menjadi presiden pertamanya secara resmi memutus segala hubungan antara republik Turki dengan kekhilafahan usmani

Sejak dikungkung kekuasaan tiran Mustafa kemal Ataturk yang ekstrim -sekuler, Turki mengalami masa masa gelap gulita yang pekat, simbol simbol agama yang di larang, masjid masjid banyak yang ditutup, kantor Syaikhul yang ada di Istanbul di jadikan gedung dansa, penggunaan jilbab dilarang, adzan memakai bahasa Arab di larang, Zawiyah sufi di tutup, madrasah di larang mengajarkan Al-Quran, huruf dan angka hijayaiyyah di ganti latin, Mustafa kemal Ataturk benar benar ingin menghapus jejak jejak Islam, dengan harapan Turki akan di diterima di bangsa Eropa
Pelarangan menggunakan huruf dan angka Arab agar tercabut akar keislaman yang bersama dari Al-Qur'an dan hadits yang berbahasa Arab dan menggunakan huruf Arab, percetakan percetakan Arab telah di tutup dan barang siapa yang menggunakan bahasa Arab akan menanggung akibat yang pedih

Pada tahun 1950, larangan mengumandangkan adzan di cabut, namun tahun 1960, militer sekuler kembali melakukan kudeta, Turki mewakili dua peradaban yaitu barat dan timur

Sebab sebab kemunduran Turki Usmani, beberapa diantara disebabkan oleh, pertama, pemberontakan merajela dan celakanya pemberontakan tersebut di lakukan oleh yenisseri sebagai pilar kemajuan ekspansi Turki Usmani, yang kedua yaitu merosotnya pendidikan, pemerintahan Turki Usmani memaksakan pendidikan sekuler dan membabat habis madrasah, padahal pendidikan yang sebenarnya ialah yang menyatukan pendidikan agama dan pendidikan modern, karena apabila rakyat mendapatkan pendidikan yang baik maka rakyat akan berkualitas dan sebuah bangsa akan mencapai cita cita dan kemakmurannya.
Ketiga, Kurangnya pemaksimalan SDM, ketika semua orang bekerja menggunakan tenaga dan pikirannya secara positif, maka negara akan terus kreatifitas dan terproduksi
Keempat, pemborosan dan adanya tindak korupsi, didalam pemerintah saat itu banyaknya terjadi pengkorupsian. 
Kelima, young Turk movement menjadi salah satu sebab kemunduran Turki Usmani, karena menjadi sebab pelengseran sultan, yang kemudian menjadikan Turki Usmani runtuh.
Keenam, penyusupan orang Yahudi di setiap organisasi Turki, untuk mendukung pemberontakan di Armenia, nasionalisme di balkan, nasionalisme di Kurdi dan gerakan saparatisme yang ingin lepas dari Turki usmani. 

Para musuh Turki Usmani memprovokasi dan penyusup memanfaatkan situasi.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi harusnya menjadi alat untuk melawan kebodohan, kemiskinan dan perpecahan.
Runtuhnya Turki Usmani memiliki dampak positif dan negatif yang berdampak pada politik, sosial dan ekonomi. banyak wilayah yang dulunya kekuasaan Turki Usmani terguncang dalam hal ekonomi, penjajahan atas wilayah naungan Turki Usmani dan banyaknya terjadi peperangan karena disintegrasi budaya yang memperburuk keruntuhan Turki Usmani. Sedangkan dampak positif banyak yang menjadi negara-negara baru seperti Irak, Suriah dan Lebanon, beberapa diantaranya mengalami modernisasi dan industrialisasi meningkatkan standar hidup dan ekonomi negara tersebut.

Itulah, saat dimana Turki Usmani mengalami kemunduran, dan kondisi tersebut sangat mempengaruhi dunia Islam lainnya yaitu kehilangan pusat sentral otoritas politik dan keagamaan sehingga membuat kebingungan diantara umat muslim karena tidak adanya kekuasaan politik Islam yang terpusat, runtuhnya otoritas kekaisaran menyebabkan banyaknya negara Islam mengembangkan ide dan gagasan nasional setiap negara, seringkali mengorbankan identitas nasional Islam itu sendiri, 
karena Turki Usmani tidak berdaya hampir seluruh negara Islam menjadi bahan jajahan bangsa barat, 
Tahun 1877, Tunisia memerdekakan diri dari Turki Usmani, namun 4 tahun kemudian di jajah oleh perancis 
Tahun 1878 sebagian wilayah Bulgaria, montegro, serbia dan rumania juga merdeka, sementara sebagian wilayah Anatolia harus di serahkan juga. Kurang lebih Turki Usmani kehilangan 40% wilayahnya 
Tahun 1882 Inggris menjajah Sudan, mesir, anak benua india, Belanda menjajah Indonesia dan Afrika selatan, Perancis menjajah Afrika Utara dan barat sedangkan Asia tengah di jajah oleh Rusia. Itulah dampak negatif runtuhnya Turki Usmani.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasannya Rasulullah Shallahu alaihi wassallam bersabda    

إنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهذهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا
“Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat Islam, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka.” (HR. Abu Daud). (Rahma Harbani, 2023).
Pada hadits di atas menyebutkan tentang kemunculan Mujaddid untuk umat Islam pada setiap seratus tahun sekali. Khilafah terakhir adalah Khilafah Turki Ustmani dan runtuh pada tahun 1924 M, jika menilik dari hadits tersebut maka tahun 2024 genap seratus tahun setelah runtuhnya Khilafah Turki Ustmani.
Persatuan, kepatuhan terhadap ajaran-ajaran Islam, berjalannya pemerintahan yang sesuai konstitusi yang konsekuen dan berhasil, praktik-praktik bernegara yang benar berlandaskan prinsip-prinsip musyawarah akan menciptakan bangsa Usmani yang mampu bersaing dengan negara negara maju, begitulah kira kira penutup dari pidato said Nursi.

Kebangkitan Islam akan di pengaruhi oleh populasi orang muslim yang memegang teguh terhadap perintah agamanya, masa kejayaan Turki Usmani ialah ketika umat Islam berpegang teguh kepada Al Qur'an dan hadits kemudian terjadi beberapa kemunduran karena faktor internal dan eksternal, tepat 100 tahun setelah runtuhnya Turki Usmani yang di sebutkan di dalam hadits tersebut, ulama ulama dan aktivitas Islam memanfaatkan momen ini untuk memperkuat kesadaran politik dan solidaritas umat muslim agar tetap setia pada prinsip-prinsip ajaran Islam, pelajaran yang bisa di petik dari kejadian Turki Usmani yaitu keseimbangan antara pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan

Saran dan rekomendasi 
Dengan mengetahui sejarah Turki Utsmani kita mengetahui bahwa sebuah perjuangan untuk menaklukkannya tidaklah mudah berabad-abad lamanya setiap orang berlomba-lomba untuk mewujudkan apa yang dijanjikan yang disebutkan secara eksplisit dalam teks Nabi, kekaisaran turki utsmani yang sangat besar itu bisa runtuh karena kecintaan berlebihan terhadap dunia, foya=foya, jauhnya masyarakat muslim itu sendiri terhadap ajaran islam yang mana bahwa peradaban yang besar itu di mulai dengan ketakwaan kepda Allah selayaknya Muhammad Al=fatih yang di sebutkan sebagai sebaik=baik pemimpin yang tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah, shalat rawatib dan shalat tahajjudnya semenjak baligh merupakan bentuk implementasi ketaatan secara dzahir kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan sebaik=baik prajurit adalah yang di komando dibawahnya. 
Yang allah sebutkan dalam firman=Nya bahwa ‘apabila kamu bertakwa maka akan ada jalan keluarnya dari setiap masalah

Referensi 
islam in modern turkey
biografi badiuzzaman said nursi, ujang habibi 
an intellectual biography of bediuzzaman said nursi sukran vahide.

(Ayu Rahmawati
Mahasiswi STID Muhammad Natsir)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author