Turki Utsmani dan Politik Indonesia

Turki Utsmani dan Politik Indonesia

Smallest Font
Largest Font

Oleh : Yesa Fatia Nur Alfaunisa (21702310545)
PMI VI
UAS Pengantar Ilmu Politik
 


PETIRNEWS | JAKARTA - Khalifah (al-khilafah) didefinisikan sebagai sebuah siste kepemimpinann umum bagi sekuruh kaum musli didunia untuk menerapkan hukum-hukum isalm dan mengemban dakwah islam keseluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut khalifah, dapat juga imam atau ammirul mukminin.”
SEJARAH KEBANGKITAN TURKI UTSMANI
Kekhalifahan Utsmani Kisahnya berawal dari Kakek Raja Utsman yaitu Sulaiman Syah dengan para pengikutnya yang berjumlah amat banyak sekitar seribu pasukan tersebut pergi ke Anatolia. Sebelum sampai Anatolia, Sulaiman Syah dan para pasukan beristirahat terlebih dahulu di Azerjiban. Belum sampai kepada tempat yang dituju, Sulaiman Syah meninngal dunia. Akhirnya yang menjadi Raja adalah Anaknya yaitu Ertoghrul. Kemudian Ertoghrul beserta pasukan ayahnya pergi ke tempat tujuan awal. Saat sampai disana yaitu Seljuk.
Kebangkitan Kekaisaran Ottoman adalah periode yang menandai transisi dari kekuatan lokal menjadi kekaisaran besar di Anatolia dan sekitarnya. Berikut adalah penjelasan rinci tentang sejarah kebangkitan Kekaisaran Ottoman:
 Latar Belakang dan Pendiri
Periode Pra-Utsmaniyah: Latar Belakang:Sebelum kebangkitan Kekaisaran Ottoman, wilayah Anatolia (Turki modern) mengalami periode kekacauan dan pergeseran kekuasaan setelah runtuhnya Kekaisaran Seljuk. Berbagai kerajaan kecil dan dinasti muncul, termasuk Dinasti Osman.
Pendiri: Osman I (1299-1326): Pendirian: Osman I, yang sering dianggap sebagai pendiri dinasti Ottoman, memulai pemerintahan di wilayah Bithynia, bagian barat laut Anatolia. Dia mendirikan sebuah negara kecil yang kemudian berkembang menjadi kekaisaran besar.
Ekspansi Awal:  Osman I dan penerusnya memperluas wilayah mereka dengan menaklukkan daerah-daerah di sekitar Anatolia dan wilayah Bizantium.
Perkembangan Awal dan Ekspansi
Orhan I (1326-1362): Kepemimpinan: Orhan I, putra Osman I, melanjutkan ekspansi kekuasaan Ottoman dengan menaklukkan kota Bursa pada tahun 1326. Bursa kemudian menjadi ibu kota pertama Kekaisaran Ottoman.
Penaklukan di Eropa: Orhan I juga mulai memasuki wilayah Eropa dengan menaklukkan Gallipoli (kini Gelibolu) pada tahun 1354, yang menjadi titik awal ekspansi Ottoman ke benua Eropa.
Murad I (1362-1389):
Pemerintahan:  Murad I memperkuat kekuasaan Ottoman di Balkan. Pada masa pemerintahannya, kekaisaran menghadapi perlawanan dari kerajaan-kerajaan di Balkan.
Pertempuran Kosovo (1389):  Salah satu kemenangan besar Murad I adalah Pertempuran Kosovo, di mana dia mengalahkan tentara Serbia dan memperluas wilayah Ottoman di Balkan. Kemenangan ini memperkuat posisi Ottoman sebagai kekuatan dominan di wilayah tersebut.
 Puncak Ekspansi dan Konsolidasi
Bayezid I (1389-1402):
Ekspansi:  Bayezid I, yang dikenal sebagai "Bayezid Sang Petir," melanjutkan ekspansi ke Eropa dan Asia. Dia menaklukkan wilayah-wilayah besar di Anatolia dan Balkan.
Kekalahan di Ankara (1402): Namun, pada tahun 1402, Bayezid I mengalami kekalahan besar melawan Timur Lenk (Tamerlane) dalam Pertempuran Ankara. Kekalahan ini menyebabkan periode kekacauan dan disintegrasi sementara di dalam kekaisaran.
Mehmed I (1413-1421):
Pemulihan: Mehmed I berhasil menyatukan kembali kekaisaran setelah periode kekacauan yang dikenal sebagai "Periode Kerusuhan Ottoman" dan melanjutkan reformasi untuk memperkuat kekaisaran.
Puncak Kejayaan
Mehmed II (1451-1481):
Penaklukan Konstantinopel (1453):  Salah satu pencapaian terbesar Mehmed II adalah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453. Penaklukan ini menandai akhir Kekaisaran Bizantium dan menjadikan Konstantinopel (sekarang Istanbul) sebagai ibu kota Kekaisaran Ottoman.
Reformasi dan Ekspansi:  Mehmed II memperkuat kekuasaan Ottoman dengan melakukan reformasi administratif dan hukum, serta melanjutkan ekspansi ke wilayah Eropa dan Timur Tengah.
Suleiman I (1520-1566):
Puncak Kejayaan: Suleiman I, yang dikenal sebagai "Suleiman yang Agung," adalah sultan yang mengawali puncak kejayaan Kekaisaran Ottoman. Di bawah pemerintahannya, kekaisaran mencapai puncak ekspansi dan kekuatan, baik di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Reformasi Hukum dan Budaya: Suleiman juga dikenal karena reformasi hukum yang memperkenalkan sistem hukum yang dikenal sebagai "Kanun," serta kemajuan budaya dan seni yang signifikan.

SEBAB RUNTUHNYA TURKI UTSMANI
Wilayah yang terlalu luas
Konflik internal yang tidak dapat diselesaikan
Serangan pasukan negara eropa
Kekalahan dalam perang dunia 1
Pemerintahan yang lemah

BERDIRINYA ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI)
Agama islam merupakanpondasi utama dalam pemersatu ummat islam, sebagaimana kita ketahui bahwa agama islam adalah agamayang selamat, agama yang lurus,  dan memberikan kedamaian dalam beragama bagi setiap ummat islam. Maka islam membutuhkan organisasi yang menjadi wadah pemersatu ummat islam dari berbagai negara yang menjadi tempat untuk menguatkan solidaritas dan melindungi sesama ummat beragama islam.
Sejarah berdirinya oki bermula paada peristiwa pembakaran masjidil aqsha di yerussalem pada tahun 1969 M. OKI bekerja sama dengan PBB dan organisasi antar pemerintah untuk melindungi hak hak asasi ummat isam. Tujan berdirinya organisasi konferensi islam (OKI) bertujuan untuk menuingkatkan solidaritas umat islam diberbagai negara islam lainnya, serta mendukung prdamaian dan keamanan antar negara, dan melindungi tempat-tempat bersejarah dan suci bagi ummat islam salah satunya adalah masjidil aqsha dan warg palestina.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KERUNTUHAN TUKRI UTSMANI
Dampak Positif Dari Keruntuhan Kekhalifahan Turki Utsmani 
Tragedi kerutuhan kekhalifahan yanag menjadi induk ummat islam memiliki dampak positif bagi ummat islam yaitu bersatunya ummat islam dengan diadakannya Kongres Al-Islam yang bertujuan untuk menyatukan ummat islam. Namun ada juga manfaat yang sangatdirasakan oleh warga turki itu sendiri yang mana turki menjadi negara demokratis yang berkembang, meskipun pada awal pemeintahan negara turki banyak perubahan yang terjadi khuusnya dalam urusan agama islam. Karena semenjak kekhalifahan diganti dan di pimpin oleh kemal attatruk banyak sekali perubaan hukum yang dialami ummat islam di turki.
Adapun Dampak Negatif Dari Runtuhya Kekhalifahan Turki Utsmani Adalah
Terpecah belahnya ummat islam 
Banyak hukum-hukum islam yang dirubah menjadi paham barat oleh orang orang kafir
Perubahan kurikulum islam menjadi kuikulum barat
Banyaknya ideologi yang menyimpang 
Umat islam semakin melemah.

KEBANGKITAN ISLAM SETELAH KERUNTUHAN TURKI UTSMANI
Keruntuhan kekaisaran ottoman (Turki Utsmani) pada akhir perang dunia ke 1 dan pembentukan Republik turki pada 1923 membawa dampak signifikan terhadap dunia islam meski dampaknya tidak bersifat langsung. Berikut adalah beberapa dampak terhadap dunia islam:

Pengaruh Pada Dunia Islam 
Kekaisara ottoman adalah pusat kekuasaan islam yang berfungsi sebagai pemimin dunia islam secara simbolis dan administratif. Dengan rutuhnya kekaisaran ottoman posisi  ini menjadi kosong yang mengakibatkan sejumlah negara muslim mencari identitas baru dan perubahan dalam struktur kepemiminan agama.
Dampak Bagi Indonesa
Indonesia sebagai bagian dari dunia islam, merasakan dampak dari perubahan ini. Banyak umat islam di Indonesia merasa kehilangan sosok kepemimpinan sentral yang telah ada selama berabad-abad. Ini juga berimbas pada munculnya ide-ide tentang pembentukan negara islam dan pergerakan reformasiislam di Indonesia.
Keangkitan Nasionalisme 
Perubahan global ini turut mempengaruhi pergeraan nasioalisme  di Indonesia.meski Indonesia pada masa itu masih dalam masa penjajahan Belanda, berita tentang runtuhnya ottooman memicu rasa solidaritas dan kesadaran politikdikalanga beberapa pemimpin nasionalis dan cendikiawan muslim di Indonesia.
Secara keseluruhan meskipun runtuhnya Turki Utsmani tidak langsung berkaitan dengan iNdonesia, dampaknya dalam merubah susunan politik keagamaan global tentu mempengaruhi dinamika di Indonesia. 
Setelah runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1922, Islam mengalami berbagai bentuk kebangkitan dan transformasi di seluruh dunia. Proses kebangkitan ini dapat dilihat dari beberapa aspek utama:
Pembentukan Negara-Negara Baru dan Identitas Nasional
Turki, Setelah runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah, Mustafa Kemal Atatürk memimpin Turki menuju reformasi sekuler yang mendalam. Meskipun ini termasuk pemisahan agama dari negara, banyak orang Turki tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, ada kebangkitan minat dalam nilai-nilai Islam di Turki, dengan munculnya partai-partai politik seperti Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang menggabungkan prinsip-prinsip Islam dengan modernitas.
Negara-Negara Arab dan Wilayah Lain. Wilayah Arab yang sebelumnya dikuasai oleh Utsmaniyah, seperti Mesir, Suriah, Irak, dan Yordania, memperoleh kemerdekaan dan mulai membangun identitas nasional mereka sendiri. Banyak dari negara ini memiliki hubungan erat dengan Islam, baik dalam sistem hukum, budaya, maupun politik. Meskipun mereka mengadopsi berbagai model pemerintahan, ada kecenderungan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kebijakan dan budaya mereka.
Revitalisasi Islam di Dunia Muslim
Gerakan Islam. Berbagai gerakan Islam muncul sebagai tanggapan terhadap perubahan politik dan sosial. Misalnya, gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir, yang didirikan pada tahun 1928, berfokus pada penerapan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan politik dan sosial. Gerakan ini telah mempengaruhi banyak negara Muslim dan menjadi model bagi kelompok-kelompok Islam lainnya.
Reformasi dan Modernisasi. Ada upaya untuk mereformasi dan modernisasi pemikiran Islam, menggabungkan ajaran Islam dengan kebutuhan dunia modern. Ini termasuk penekanan pada pendidikan Islam, pemikiran kritis, dan adaptasi terhadap tantangan kontempor. 
Peran Organisasi Internasional dan Regional
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).  Didirikan pada tahun 1969, OKI berperan sebagai forum untuk negara-negara Muslim untuk bekerja sama dan membahas isu-isu yang mempengaruhi umat Islam di seluruh dunia. OKI membantu dalam memperkuat solidaritas umat Islam dan mempromosikan kepentingan Islam di tingkat internasional.
Perkembangan Media dan Teknologi
Media Sosial dan Internet. Kemajuan teknologi informasi, terutama internet, telah memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Islam dan memperkuat hubungan antar komunitas Muslim di seluruh dunia. Media sosial memungkinkan umat Islam untuk berbagi ide, berdiskusi, dan menyebarluaskan informasi tentang ajaran Islam dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 Banyak lembaga pendidikan Islam mulai menawarkan kursus dan materi pendidikan secara online, memungkinkan umat Islam di seluruh dunia untuk mengakses pengetahuan keagamaan dengan lebih mudah.
Gerakan Sosial dan Ekonomi
Ekonomi Islam: Ada minat yang berkembang dalam sistem ekonomi Islam, termasuk perbankan syariah dan keuangan Islam. Ini mencerminkan upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam sektor ekonomi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
Aktivisme Sosial: Banyak kelompok dan individu Islam terlibat dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan, bekerja untuk meningkatkan kondisi hidup dan memperjuangkan keadilan sosial sesuai dengan ajaran Islam.
Secara keseluruhan, meskipun runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah menandai akhir dari sebuah era kekhalifahan yang luas, kebangkitan Islam pasca-Utsmaniyah menunjukkan dinamika dan adaptasi umat Islam dalam menghadapi perubahan besar. Gerakan-gerakan ini mencerminkan bagaimana umat Islam dapat menyesuaikan diri dan mempertahankan identitas mereka di tengah-tengah perubahan global.
ANALISIS DAMPAK KERUNTUHAN TURKI UTSMANI TERHADAp PERAN DAN POSISI POLITIK ISLAM di INDONESIA
Keruntuhan kekaisaran ottoman pada akhir perang dunia ke 1 dan pembentukan Republik turki pada 1923 membawa dampak signifikan terhadap posisi politik islam di Indonesia, meski dampaknya tidak bersifat langsung. Berikut adalah beberapa dampak utama:
Kehilangan Pusat Kepemimpinan Islam
Kekaisaran ottoman selama berabadabad dianggap sebagai pusat kepemimpinan umat islam dunia.dengan runtuhnya kekaisaran ini terjadi kekosongan simbolis dunia islam. Di Indonesia halini mengakibatkan perubahan dalam orientasi politik islam dan pengaruhnya terhadap gerakan-gerakan islam lokal yang mencari bentuk baru kepemimpinan dan identitas.
Pengaruh Terhadap Gerakan Islam Lokal
Banyak organisasi dan tokoh islam di Indonesia mulai mencari alternatif kepemimpinan dan model pemerintahan islam.salah satu dampaknya adalah meningkatnya minat terhadap ide-ide reformis dan modernis dalamislam yang terinspirasi oleh peristiwa-peristiwa di dunia islam lainnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi politik dan sosial lokal.
Bangkitnya Nasionalisme
Di Indonesia, peristiwa interasionalseperti keruntuhan ottoman juga memicu semaangat nasionalisme. Beberapa pemimpin nasionalis dan cendikiawan islam di Indonesia merasa terdrong untuk memperjuangkan kemerdekaan daan mengkaji ulang hubungan antara islam dan politik. Gerakan seperti sarekat islam yang awalnya fokus pada ekonomi dan sosial mulai menadopsi elemen-elemen nasionaisme yang lebih kuat.
Perubahan Dalam Strategi Politik
Runtuhnya ottoman juga mengubah dinamika geopolitik di dunia islam.di Indonesia hal ini berkontribusi pada pergeseran strategi politik dan sosial dalam komunitas muslim, termasuk munculnya berbagai aliran pemikirn dan pendekatan baru dalam perjuangan kemerdekaan dan dalam merespons kolonialisme Belanda.
Transformasi Ideologi dan Identitas
Proses modernisasi dan sekularisasi di Turki, yang dilakukan leh Mustafa Kemal Atatruk, memberikan contoh bagi beberapa pemikir islam di Indonesia yang terlibat dalam pembentukan identitas dan struktur negara yang lebih modern dan sekuler. Ii mempengaruhi diskusi dan pemikiran tentang bagaimana islam dapat berintegritas dengan konteks modern dan politik lokal.
Secara keseluruhan, meskipun dampaknya tidak langsung dan tidak sama di seluruh Indonesia, keruntuhan kekaisaran ottoman mempercepat proses perubahan dalam politik islam di Indonesia dengan memicu pencarian identitas baru, mempengaruhi strategi perjuangan kemerdekaan dan memperkenanka ide ide baru tentang hubungan antara agama dan negara.


SARAN DAN REKOMENDASI
Kebangkitan Kekaisaran Ottoman merupakan perjalanan dari sebuah negara kecil di Anatolia menjadi salah satu kekaisaran besar di dunia. Melalui strategi militer yang cerdik, konsolidasi kekuasaan, dan reformasi administrasi, Kekaisaran Ottoman berhasil memperluas pengaruhnya secara signifikan dan meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah dunia.
Pentingya mempelajari sejarah terutaa sejarah islam ynag didalamnya terdapat kisah-kisah yang dapat meingkatkan semangat dakwah dan keimanan umat islam. Sebagaimana kita lihat dalam sejarah turki utsmani yang ketika sebuah negara dipimpin oleh serang khalifah yang baik maka kejayaa yang kan didapat namun apabila salah dalam memilih pemimpin yang akan mendapatkan dampak nya tidak hanya para pemimpinnya saja namun juga seluruh umat atau warga yang berada dibawahnya. Maka pentng memilih pemimpin yang bijaksana.

REFERENSI :
Artikel “sejarah kerajaan turki utsmani dan kemajuan bagi dunia islam”
Artikel KEMENLU “faktor kemunduran turki utsmani”
Channel Youtube Nanda Ahmad Basuki “seluruh sejarah turki utsmani”
Channel Ngaji Historia “mengapa keruntuhan turki utsmani menjadi pelajarn berharga-ustadz abdul somad” (Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author